BTPN Syariah dan PT Pegadaian (Persero) berhasil meraih penghargaan Red Hat APAC Innovation Awards 2021 untuk pasar Indonesia. Bagaimana keduanya memanfaatkan solusi open source untuk mendorong transformasi dan inovasi?
BTPN Syariah dan PT Pegadaian (Persero) meraih penghargaan berkat perjalanan transformasi digital dan penciptaan inovasi menggunakan solusi dari Red Hat. BTPN Syariah meraih penghargaan untuk kategori Digital Transformation and Hybrid Cloud Infrastructure. Sementara PT Pegadaian (Persero) dinilai sukses oleh Red Hat Inc. (Red Hat) dalam Digital Transformation dan Cloud-native Development.
Para pemenang Innovation Award ini dipilih berdasarkan dampak dari penggunaan solusi Red Hat terhadap target bisnis dan budaya perusahaan, industri, komunitas, serta keunikan visinya. Para pemenang dapat menunjukkan bagaimana tool dan budaya open source sudah membantu mereka meningkatkan produktivitas, kegesitan, dan penghematan biaya, sekaligus memberdayakan mereka untuk menjawab tantangan masa depan dan tren baru dengan lebih percaya diri dan efektif. Para pemenang penghargaan dibagi dalam lima kategori: Digital Transformation, hybrid Cloud Infrastructure, Cloud-Native Development, Automation, dan Resilience.
Sasar Masyarakat Unbankable, BTPN Syariah Desain Infrastruktur Khusus
Menyasar masyarakat yang tergolong financial inclusive atau unbankable dengan target market potensial mencapai 4 juta orang, BTPN Syariah melihat hal ini sebagai tantangan dan peluang. Untuk itu, bank umum syariah ke-12 di Indonesia ini secara spesifik mendesain fasilitas dan infrastruktur yang berbeda dari perbankan konvensional, demi memastikan produk yang efektif dan efisien dan layanan bagi kalangan Financial Inclusive atau unbankable.
Sejak beberapa tahun yang lalu, sebagai bagian dari inisiatif modernisasi, BTPN Syariah mengadopsi pendekatan baru untuk memudahkan para nasabahnya mengakses layanan keuangan.
BTPN Syariah memanfaatkan container kelas enterprise dan kemampuan otomatisasi untuk membangun platform yang lebih gesit untuk merancang dan menjalankan aplikasi dengan cepat, secara otomatis dan aman. Solusi yang digunakan BTPN Syariah adalah Red Hat Hybrid Cloud, Container, Automation and Middleware.
Kombinasi kapabilitas yang sudah dimiliki tim BTPN Syariah dan solusi Red Hat, bank mengklaim dapat membangun solusi digital dan meningkatkan kecepatan pengembangan sampai dengan 70 persen. Selain itu, solusi digital di BTPN Syariah, yang kini sudah containerized, telah meningkatkan kepuasan nasabah sampai 25 persen, seperti yang dilaporkan oleh tim Field Officer BTPN Syariah.
“Transformasi digital adalah kunci bagi langkah maju BTPN Syariah untuk memberdayakan komunitas prasejahtera yang produktif," ujar Rizal Muska Kamil, IT Planning, Strategy dan Governance Division Head, BTPN Syariah.
Menurut Rizal, solusi Red Hat membekali perusahaann dengan tools untuk membangun kultur DevOps yang gesit dalam perusahaan, dan berinovasi dengan cepat.
"Para developer kami telah diperlengkapi untuk menjawab berbagai tantangan bisnis dan membantu kami mendesain pengalaman perbankan yang menciptakan lebih banyak opsi dan kenyamanan bagi kalangan banked maupun unbanked,” ujarnya.
Pegadaian Harapkan Kecepatan Delivery Aplikasi
Menjawab kebutuhan nasabah yang terus berubah, Pegadaian ingin membangun aplikasi yang inovatif dengan time-to-market yang lebih cepat, khususnya untuk segmen bisnis penyimpanan emas dan investasi.
Di sisi lain, perusahaan yang sudah berusia lebih dari satu abad ini juga menginginkan platform teknologi yang memungkinkannya berkolaborasi dengan para mitra. Pegadaian juga berupaya meningkatkan pelayanan untuk mengakomodasi permintaan nasabah pada waktu-waktu sibuk, seperti akhir pekan atau hari libur nasional.
Pegadaian memanfaatkan solusi Red Hat untuk melakukan modernisasi aplikasi, mempercepat inovasi, dan menggelar layanan baru dengan lebih cepat dan andal. Solusi yang digunakan adalah Red Hat OpenShift, Red Hat OpenShift Data Foundation, Red Hat Enterprise Linux Server dan Red Hat Integration.
Kecepatan delivery dan relevansi layanan IT dari tim Development untuk bisnis juga diklaim Pegadaian meningkat. Salah satu contohnya adalah aplikasi Pegadaian Digital yang dikembangkan untuk memudahkan konsumen mengakses layanan gadai dengan aman dari rumah selama pandemi COVID-19.
Solusi Red Hat juga dimanfaatkan Pegadaian saat menambah kanal pembelian ke beberapa portal e-commerce populer dan mengintegrasikannya dengan bank BUMN. Transformasi layanan digital dan penambahan kanal ini dikatakan memperluas jangkauan sehingga Pegadaian dapat mendukung lebih banyak orang dan memberikan pengalaman yang lebih baik untuk nasabahnya.
“Sejak didirikan, layanan Pegadaian sudah membantu banyak orang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan mencapai standar kehidupan yang lebih tinggi," jelas Teguh Wahyono, Director of Information Technology and Digital, Pegadaian.
Teguh menjelaskan bahwa Red Hat membantu Pegadaian menciptakan budaya open source, mendorong developer dan unit bisnis di Pegadaian untuk menciptakan berbagai inovasi.
"Dengan teknologi yang tepat dan pola pikir yang inovatif, kami berada di posisi yang baik untuk terus meningkatkan kehidupan nasabah kami dan membantu membangun perekonomian Indonesia," ujar Teguh.
Menurut Marjet Andriesse, Vice President dan General Manager, APAC, Red Hat, tahun 2021 masih penuh ketidakpastian. "Namun perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik sudah menggunakan teknologi open source untuk menciptakan lebih banyak peluang bisnis dengan lebih cepat dan lebih efektif melalui transformasi digital," jelas Marjet. Perusahaan di Asia Pasifik sudah memanfaatkan teknologi-teknologi seperti hybrid cloud, data analytics, dan komputasi edge demi menjawab tantangan lanskap pasar yang terus berubah dan meningkatkan pengalaman konsumen.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR