Memasuki Kabupaten Belitung Timur, kami disambut dengan suasana kota yang sepi di siang hari. Berbeda dengan gambaran Belitung yang ada dalam kepala, Belitung Timur ternyata jauh lebih sepi daripada Tanjung Pandan, Belitung.
Namun, memasuki Kecamatan Manggar, Belitung Timur, saya melihat bertebaran warung kopi di sepanjang jalan. Walau letaknya saling bersebelahan, tetapi masing-masing punya pelanggan sendiri yang tidak sedikit. Sejauh mata saya memandang, pasti ada warung kopi di sana.
Ternyata, Manggar memiliki julukan sebagai Kota 1001 Warung Kopi. Hal itu didapatkan setelah Manggar berhasil menggelar festival minum kopi dan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) tahun 2009 silam. Festival yang kala itu digelar di Pasar Manggar dihadiri oleh sekitar 15.000 orang. Namun hal itu bukan merujuk pada kopinya, melainkan budaya minum kopi yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakatnya sejak dulu.
Walau terlihat sama, ternyata masing-masing warung kopi yang ada di Manggar memiliki racikan andalan masing-masing. Walhasil, setiap warung kopi memiliki rasa minuman yang berbeda-beda. Hal inilah yang membuat pelanggan betah dan sulit untuk pindah hati jika sudah menemukan racikan yang pas di mulutnya.
Kaya akan Wisata Edukasi
Kala berkunjung ke kantor Bupati Belitung Timur, saya bertemu dengan Bupati Beltim, Drs. Burhanudin dan berbincang dengan beliau. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur punya banyak destinasi wisata andalan.
"Dari setiap kecamatan yang ada di Belitung Timur, masing-masing memiliki tujuan wisata," jelas Pak Burhanudin. Salah satu contohnya adalah Geosite Nam Salu yang terletak di Kelapa Kampit. Walau konsep wisata yang diangkat adalah edukasi, tetapi tidak tertutup pintu bagi masyarakat umum untuk datang. Di sana, wisatawan dapat melihat kawasan bekas tambang timah bawah tanah yang berbentuk lubang besar dengan danau luas dan indah berwarna hijau di tengah-tengahnya.
Saya sendiri bersama tim sempat mampir ke area bekas tambang ini. Letaknya cukup terpencil dan sulit ditemukan. Untungnya kami dibantu oleh tim lokal sehingga bisa mencapai lokasi Nam Salu dengan mudah. Ketika masuk ke dalamnya, kami langsung disambut oleh beberapa bangunan sederhana dan loket yang menjual tiket masuk.
Harga tiket masuk untuk domestik Rp50 ribu per orang, sedangkan untuk turis asing Rp100 ribu per orang. Semuanya adalah harga paket, sehingga nantinya akan dapat juga minum, souvenir, geoproduct, kesempatan mencicipi madu trigona atau teran, dan selama tour akan dipandu oleh pemandu khusus yang akan menjelaskan detail Open Pit Nam Salu. Sebelum memulai perjalanan, saya dan tim juga diberikan helm dan vest khusus sebagai pengaman.
Walau harus menempuh perjalanan yang cukup menanjak, tetapi hal itu terbayarkan ketika melihat pemandangan Open Pit Nam Salu yang cantik. Jika Anda adalah pelajar atau mahasiswa pertambangan, tentu akan banyak pertanyaan terlontar. Selain belajar, berfoto dan mengabadikan keindahan Nam Salu adalah hal yang wajib dilakukan.
Beragam Wisata yang Wajib Dikenal Dunia
Mungkin banyak orang hanya tahu lokasi wisata yang bisa dikunjungi di Belitung Timur adalah replika sekolah Laskar Pelangi. Padahal masih banyak sederet wisata di Belitung Timur yang masih tersembunyi dan harus banyak diketahui orang-orang. Beberapa yang harus dikenal adalah aneka pantainya.
Beberapa pantai di Belitung Timur sudah digarap oleh pemerintah daerah sebagai tujuan wisata yang wajib didatangi oleh para wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Punai. Selain menikmati keindahan, Pantai Punai juga memiliki potensi wisata lain, yaitu pulau-pulau kecil disekitarnya, termasuk pulau Campang Kemudi.
Lalu ada juga Pantai Burung Mandi yang terletak di Kecamatan Damar, Belitung Timur. Pantainya sangat indah dengan potensi kerajinan tangan rajutan dan replika perahu kater yang bisa jadi sebuah aktivitas para wisatawan yang datang. Sayang, saat saya ke sana cuaca sedang panas-panasnya sehingga saya lebih memilih duduk di pinggir pantainya yang sejuk.
Tingkatkan Sarana dan Prasarana
Pemerintah daerah Kabupaten Belitung Timur menegaskan bahwa mereka akan fokus menyediakan serta meningkatkan sarana dan prasarana penunjang bagi wisatawan yang datang. Selain itu, mereka juga tengah menggarap pilihan aktivitas yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang hadir agar menikmati waktu liburan dengan maksimal.
Drs. Burhanudin, Bupati Belitung Timur menjelaskan bahwa salah satu misinya adalah menjadikan Belitung Timur bangkit dan berdaya, sesuai dengan slogan daerahnya. "Tantangan terbesarnya adalah meningkatkan rasa memiliki dari orang Belitong terhadap pulau Belitong untuk memajukan pariwisata bersama," ujarnya.
Pak Burhanudin juga ingin mengajak para pengusaha Tour and Travel untuk juga mengedepankan Belitung Timur. "Banyak (tour and travel) yang bilang kalau mau ke Belitung Timur itu (waktunya) lama 4 jam padahal hanya 1-1,5 jam," ujarnya. "Saya juga sudah dorong kepada kawan-kawan di sini, yuk jual daerah Anda sendiri melalui travel Anda sendiri."
Diharapkan dengan meningkatnya sisi pariwisata Belitung Timur lewat Gerakan Menuju Smart City untuk Destinasi Wisata Prioritas dan Ibukota Negara ini, pendapatan ekonomi masyarakat akan bertambah. "Masyarakat kita bisa memanfaatkan peluang industri UMKM sebagai pendapatan mereka," tutupnya.
(Penulis: Katharina Menge)
Baca Juga: Gunung Embun, Ikon Pesona Kabupaten Paser Menyambut Persiapan IKN
Baca Juga: Menyelaraskan Gerakan Menuju Smart City dengan Kearifan Lokal Wae Rebo
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR