"Dalam hal perencanaannya, orientasi utama pengelolaannya tetap berbasis masyarakat. Artinya berbasis komunitas masyarakat yang ada di Belitung," ujar Pak sahani. "Kita membangun ini dari, oleh, dan untuk masyarakat. Alhamdulillah masyarakat sekarang responnya bagus."
Untuk mendukung Gerakan Menuju 100 Smart City untuk Destinasi Wisata Prioritas dan Ibukota Negara, Pak Sahani menjelaskan bahwa pasca pandemi pemerintah Belitung berupaya untuk fokus memulihkan perekonomian rakyat tetapi tetap berbasis lokomotif pariwisata. Selain itu juga fokus memberdayakan UKM dengan terus memberikan kesempatan usaha.
Salah satu caranya dengan memberi kesempatan supermarket lokal berkembang. "Meski tidak ada minimarket terkenal, tetapi apa pun yang dicari orang semuanya ada di Belitung ini," jelas Pak Sahani. Jika tahun 2014 lalu jumlah UKM di Belitung mencapai sekitar 3000, di tahun 2021 ini jumlahnya sudah hampir mencapai 30.000.
(Penulis: Katharina Menge)
Baca Juga: Menciptakan Bali Kedua di Kabupaten Simalungun yang Kaya Wisata
Baca Juga: Smart City untuk Keindahan Wisata yang Tersembunyi di Belitung Timur
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR