Startup ride hailing seperti Gojek, Grab, dan Dego Ride telah melakukan uji coba layanan ojek online di Malaysia sejak awal 2020.
Baru-baru ini, pemerintah Malaysia resmi menangguhkan perizinan penyelenggaraan layanan ojek online di negeri Jiran karena masalah keselamatan dan kesejahteraan penumpang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Henry Sum Agong selaku Wakil Menteri Transportasi Malaysia, saat ditanya oleh anggota Dewan Rakyat Malaysia Larry Sng.
Henry mengatakan penundaan perizinan layanan ojek online di Malaysia ditangguhkan usai melihat data soal kematian akibat kecelakaan yang melibatkan pengendara motor.
Berdasarkan statistik dari kepolisian yang dirilis pada 2019, sekitar 64 persen kecelakaan fatal atau sekitar 3.900 kematian dari 6.167 kematian, melibatkan pengendara sepeda motor.
"Kami tidak mengizinkan layanan ride hailing mengaspal di Malaysia karena alasan keamanan," katanya.
Keputusan pemerintah Malaysia itu mendapatkan penolakan dari parlemen. Larry Sng mengatakan alasan Henry tidak meyakinkan karena negara tetangga Malaysia, seperti Indonesia dan Thailand sudah mengizinkan layanan ojek online untuk beroperasi sejak beberapa waktu lalu.
"Jawaban Anda tidak meyakinkan, karena jika negara tetangga (Indonesia dan Thailand) bisa, mengapa Malaysia tidak?," kata Larry Sng kepada Henry Sum seperti dikutip dihimpun dari The Star.
Larry Sng melanjutkan kementerian perhubungan seharusnya bisa menyusun pedoman keselamatan yang ketat agar memungkinkan layanan transportasi ojek online beroperasi.
Hal itu lebih baik ketimbang menghentikan perizinan dan melarang penyelenggaraan layanan ojek online sepenuhnya di Malaysia.
Anggota Dewan Rakyat Malaysia lainnya, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman mengatakan keputusan kementerian perhubungan yang tidak mengizinkan layanan ojek online akan berdampak buruk pada perusahaan yang telah bersiap menawarkan layanan tersebut.
Selama ini, pemerintah Malaysia cukup ketat untuk memberikan perizinan pada transportasi online motor atau ojek untuk berkeliaran di sana. Salah satu alasannya adalah tingkat kecelakaan kendaraan roda dua yang dianggap lebih tinggi.
Pada 2019, pemerintah Malaysia di bawah koalisi Pakatan Harapan telah memberikan otorisasi bersyarat kepada layanan ride hailing lokal bernama "Dego Ride" untuk melakukan uji coba selama enam bulan.
Uji coba dilakukan mulai Januari 2020. Selanjutnya pada tahun 2020 yang sama, startup ride hailing Gojek dan Grab juga mendapatkan izin uji coba selama enam bulan di Malaysia.
Source | : | the star |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR