Perusahaan penyedia layanan cloud, Amazon Web Services, Inc. (AWS) kemarin (14/12) resmi mengoperasikan infrastrukturnya di Indonesia, yang dinamai AWS Asia Pacific (Jakarta) Region.
Dengan peresmian ini, Jakarta (Indonesia) menjadi region kesepuluh AWS di kawasan Asia Pasifik sekaligus menjadi region kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.
Gunawan Sutanto, Country General Manager, AWS Indonesia, menjelaskan komitmen AWS untuk berinvestasi sebesar US$5 miliar (Rp71 triliun) melalui AWS Asia Pacific (Jakarta) Region. Investasi tersebut mencakup belanja modal untuk pembangunan data center, biaya operasional terkait utilitas yang sedang berjalan dan biaya fasilitas, dan pembelian barang dan jasa dari pelaku bisnis regional.
Kehadiran AWS Asia Pacific (Jakarta) Region ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh para pengembang, startups, wirausahawan, dan perusahaan-perusahaan berskala besar, sektor pemerintah, dunia pendidikan, dan organisasi-organisasi nirlaba untuk menjalankan aplikasi dan melayani para pelanggannya. Namum pelanggan juga memiliki kesempatan untuk memanfaatakan berbagai teknologi AWS untuk mendorong inovasi.
Bersamaan dengan pengumuman ini, AWS juga merilis studi terbarunya tentang dampak ekonomi dari investasi pembangunan dan operasional AWS Asia Pacific (Jakarta) Region. Salah satu dampak itu adalah terbukanya 24.700 lapangan pekerjaan baru, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam kurun waktu 15 tahun ke depan. Pekerjaan-pekerjaan ini akan menjadi bagian dari rantai pasokan AWS di Indonesia, seperti konstruksi, pemeliharaan fasilitas, teknik, telekomunikasi, dan pekerjaan-pekerjaan dalam perekonomian Indonesia yang lebih luas.
Pembangunan dan pengoperasian infrastruktur AWS di Indonesia diperkirakan juga akan memberikan tambahan lebih dari $10 miliar (Rp155 triliun) ke Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia selama 15 tahun ke depan.
Kehadiran Region baru AWS di Asia Pasifik ini disebut Prasad Kalyanaraman, Vice President of Infrastructure Services, AWS akan mendorong berbagai institusi, startup, dan perusahaan di Indonesia menjadi motor pembangunan ekonomi Indonesia. “Organisasi-organisasi dari berbagai industri di Indonesia saat ini dapat mengambil keuntungan dari kehadiran AWS Asia Pacific (Jakarta) Region seperti biaya yang lebih rendah, meningkatkan agilty, dan mendorong lahirnya inovasi-inovasi,” imbuhnya.
Sementara Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, menyoroti dukungan teknologi cloud AWS untuk membantu BI mencapai visi dan tujuan seperti yang digariskan dalam cetak biru Sistem Pembayaran Indonesia 2045, yaitu mendigitalkan sepenuhnya sistem pembayaran nasional dan mengintegrasikan banyak pemangku kepentingan dan kegiatan ekonomi di bawah prinsip panduan keamanan dan perlindungan data.
MNC Group Manfaatkan Cloud untuk Dua Hal Ini
Sebelum infrastruktur AWS hadir di Indonesia, sudah ada sejumlah perusahaan di tanah air yang memanfaatkan teknologi cloud AWS. Bahkan perusahaan dan organisasi ini disebut AWS sudah memigrasikan workload yang bersifat mission-critical ke cloud.
AWS sendiri saat ini diketahui menyediakan layanan cloud untuk banyak organisasi dan perusahaan di Indonesia, seperti Kompas, Lion Air, MNC Group, Amartha, Anter Aja, ASEAN Foundation, Bridestory, Bank Commonwealth Indonesia, Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Sociolla, Tokopedia, Traveloka, XL Axiata, dan lain-lain.
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan cloud AWS untuk mendukung transformasi digital dan meningkatkan kualitas pengalaman pengguna adalah MNC Group, konglomerasi multinasional Indonesia yang bergerak di bidang media, layanan finansial, hiburan dan keramahtamahan/ hospitality, e-commerce, dan sejumlah bisnis yang bergerak di dunia digital.
“Kapabilitas yang terdapat pada AWS Cloud berhasil meningkatkan performa MNC Portal Indonesia, dan ini berimbas pada meningkatnya pengalaman bagi pemirsanya. AWS mendukung keberhasilan kami dalam mentransformasi bisnis media dan semoga kesuksesan yang sama nantinya juga akan kami rasakan di lini bisnis layanan finansial digital kami,” tutur Yudi Hamka, CTO, MNC Group.
Menurut Yudi, MNC Group akan memanfaatkan berbagai teknologi yang disediakan AWS, seperti analytics dan machine learning, untuk memahami kebutuhan pelanggan, memprediksi tren maupun preferensi pelanggan di masa depan, dan menghadirkan solusi finansial bagi pelanggan.
“Kehadiran AWS Asia Pacific (Jakarta) Region akan menjadi instrumen dalam mewujudkan ini semua dengan mengusung keamanan yang tinggi dengan tingkat latensi yang minimal, dan ini amat penting maknanya bagi industri layanan finansial,” Yudi menambahkan.
Ragam Pemanfaatan Cloud oleh Pelanggan AWS
Sementara itu, Dr. Faizal Rochmad Djoemadi, CEO, PT Pos Indonesia (Persero), mengungkapkan rencana memindahkan workload krusial maupun yang di sistem inti, termasuk workload untuk aplikasi transfer uang secara digital ke AWS Asia Pacific (Jakarta) Region. “Dengan hadirnya AWS Asia Pacific (Jakarta) Region tentu akan sangat membantu kami dalam menyelaraskan dan mewujudkan transformasi digital yang menjadi prioritas perusahaan maupun bagi masyarakat dalam menghadirkan layanan publik yang membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ucap Dr. Faizal Rochmad Djoemadi.
Ruparupa.com, situs belanja daring di Indonesia yang memiliki lebih dari 700.000 pelanggan, telah menempatkan hampir sebagian infrastruktur TI-nya di cloud. Cloud mendukung Ruparupa.com, antara lain, dalam menyajikan layanan STOPS (Store Pick Up Service) yang memungkinkan pelanggan berbelanja secara daring dan mengambil pesanannya di toko-toko terpilih di seluruh Indonesia. Menurut Ronny Winoto, CTO, Ruparupa.com, kehadiran AWS Asia Pacific (Jakarta) Region akan memungkinkan perusahaan menyuguhkan pengalaman pengguna yang lebih baik dan layanan e-commerce yang kian inovatif.
Halodoc, sebuah startup teknologi di bidang kesehatan yang berbasis di Indonesia, juga telah menjalankan infrastrukturnya di cloud AWS. Salah satu manfaat cloud yang dirasakan Halodoc, seperti dituturkan oleh Alfonsius Timboel, Chief Product Officer, Halodoc, adalah mengatasi lonjakan lalu lintas pengguna yang signifikan di awal pandemi COVID-19.
“Saat ini, kami tengah mengeksplorasi lebih lanjut untuk memanfaatkan kapabilitas teknologi AWS lainnya, seperti machine learning, untuk meningkatkan pengalaman pengguna serta perjalanan mereka dalam menggunakan aplikasi kami,” ujar Alfonsius Timboel.
Ia menambahkan, kehadiran AWS Asia Pacific (Jakarta) Region membantu Halodoc mewujudkan misinya untuk menghadirkan akses layanan kesehatan untuk semua melalui jejaring 20.000 dokter yang telah berlisensi, 2.000 rumah-rumah sakit/klinik/lab, serta 4.000 apotek yang telah terdaftar di ratusan kota di Indonesia dan telah terkoneksi dengan platform digital Halodoc.
Tokopedia, marketplace di Indonesia yang memiliki 100 juta lebih pengguna aktif tiap bulannya dan 11 juta mitra merchant, juga telah menempatkan workload yang bersifat mission-critical di cloud AWS. Menurut Herman Widjaja, CTO, Tokopedia, penyedia layanan cloud, seperti AWS, membantu Tokopedia memangkas beban dalam pengelolaan infrastruktur dan membuat perusahaan bisa lebih fokus dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Kehadiran AWS Asia Pacific (Jakarta) Region tentu akan membuat kami makin fokus dalam membangun dan memperkokoh kapabilitas-kapabilitas bisnis melalui pemanfaatan teknologi terbaik untuk kebutuhan komputasi inti dan infrastruktur teknologi sebagai bentuk upaya kami dalam memenuhi kebutuhan bisnis maupun pelanggan,” ucap Herman Widjaja.
Dengan diluncurkannya AWS Asia Pacific (Jakarta) Region, AWS kini memiliki 84 Availability Zone di 26 wilayah geografis secara global, dan berencana untuk mengumumkan peluncuran 24 Availability Zone lagi serta delapan AWS Region lainnya di Australia, Kanada, India, Israel, Selandia Baru, Spanyol, Swiss, dan Uni Emirat Arab.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR