Ahli bedah menggunakan sistem komputer untuk mengontrol lengan robot dan ujung-efektor. Dalam kasus operasi terbuka yang sekarang menggunakan instrumen dari baja, untuk meregangkan iga dapat lebih halus apabila dilakukan dengan robot, gerakan umpan balik yang terkendali dapat dilakukan dibandingkan dengan memakai tangan manusia.
Tujuan utama dari instrumen hebat tersebut adalah untuk mengurangi atau menghilangkan trauma jaringan yang biasanya didapatkan pada operasi terbuka.
Pada umumnya, robotic surgery dipilih pasien karena operasi yang lebih singkat, pengurangan efek pendarahan, dengan rasa nyeri pasca operasi lebih ringan serta waktu penyembuhan lebih cepat, sehingga mempersingkat lama rawat pasca operasi. Robotic surgery pun akurat, dan lebih presisi dibanding laparoscopy.
“Sejak 2014, kami melihat peningkatan yang tinggi dari adopsi pasien terhadap robotic surgery karena melihat berbagai pengalaman pasien lainnya yang puas dengan hasil robotic surgery. Di 2022 ini, kami fokus untuk terus memperluas layanan robotic surgery dengan teknologi mutakhir untuk penanganan mioma uteri, kista ovarium, operasi angkat rahim, kanker usus, operasi bariatrik, operasi hernia, kanker prostat, kanker ginjal serta operasi angkat prostat dengan ahli terbaik di bidangnya. Sehingga, masyarakat pun tidak perlu keluar negeri lagi, bisa mendapatkan layanan terbaik di negara sendiri,” pungkas Yudiyantho.
Baca Juga: Oracle: Pekerja di APAC Percaya AI & Robot Dukung Pengembangan Karier
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR