AppsFlyer baru-baru ini merilis prediksi Tren Mobile Marketing 2022, yang menjabarkan perkiraan para pemimpin industri mobile marketing di tahun mendatang.
Prediksi tersebut mengungkap berbagai pengaruh dari pengaturan privasi terhadap berbagai aspek pemasaran termasuk anggaran kampanye pemasaran, memaparkan keterampilan baru yang perlu dimiliki marketer (pemasar) dalam era di mana privasi menjadi prioritas, serta membahas berbagai tren dalam vertical Gaming, Kreatif, dan Web-to-Apps.
Menurut prediksi Tren Mobile Marketing 2022 tersebut, ada enam hal yang dapat diantisipasi para pemasar di tahun 2022 ini.
Pertama, adanya tren yang mengindikasikan bahwa pemasar kemungkinan akan memindahkan anggaran dari jaringan (network) yang besar untuk konversi raw postbacks, ke jaringan SDK (Software Development Kit) dan saluran sosial yang lebih kecil.
Kedua, meningkatkan pemahaman serta penggunaan beragam jenis Teknik untuk menganalisa data seperti portfolio-level data, yang akan membantu para pemasar mengalokasikan anggaran dana secara efisien untuk memaksimalkan ROAS (Return on Ad Spend).
Ketiga, memanfaatkan pembelajaran dari portfolio-level data untuk mempertahankan dan melakukan cross-promotion untuk mempertahankan posisi dalam kompetisi dan memimpin pasar.
Keempat, akan muncul cara-cara baru untuk mengukur efektivitas pemasaran, salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi Data Clean Rooms (DCR) sebagai alat efektif yang membantu para pemasar mengidentifikasi informasi yang berguna, dan berperan sebagai katalisator untuk bekerja dengan jenis-jenis data yang berbeda.
Kelima, pemasar akan memprioritaskan lifecycle marketing untuk menyeimbangi turunnya efisiensi remarketing campaigns.
Keenam, pemasar akan menggunakan lebih banyak pengukuran probabilitas, modeled-conversions, dan incrementality.
Lebih lanjut, sejak peluncuran iOS14 oleh Apple pada tahun 2021, para app-marketers telah melihat tantangan sehubungan dengan pengukuran kampanye.
Data pengguna iOS hanya dapat diperoleh oleh pemasar apabila para pengguna memberikan izin secara langsung agar data pengguna dapat di akses.
Dengan demikian, setelah iOS14 diluncurkan, para app-marketers sering kali mengandalkan teknologi SKAdNetwork (SKAN) dari perusahaan Apple untuk mengukur kesuksesan kampanye pemasarannya.
Kehadiran SKAN dalam industri pemasaran telah mendorong munculnya Mobile Measurement Partners (MMP) yang dapat memberikan solusi pengukuran kampanye pemasaran dengan cara mengintegrasikan berbagai metrik pengukuran dalam satu platform.
MMP, sebagai satu-satunya pihak netral dari seluruh consumer journey, dapat membantu para pemasar memahami sumber media mana yang mendorong konversi.
Pemasar dapat melakukan konfigurasi skema nilai konversi, mensimulasikan dan memvisualisasikan key performance indicator (KPI) melalui full funnel insights, dan memprediksi kinerja kampanye, meski dengan Batasan SKAN.
Dengan demikian, hal ini dapat membantu para app-marketers untuk mengambil keputusan yang tepat terkait pengalokasian anggaran kampanyenya.
Untuk meringkas dan menyimpulkan prediksi Tren Mobile Marketing 2022 yang dirilis AppsFlyer, tahun 2022 akan menjadi tahun yang penuh aksi di semua lini pemasaran, mulai dari strategi web-to-app, batasan-batasan yang disebabkan oleh SKAdNetwork dan IDFA, hingga banyaknya mergers and acquisition, serta semakin pentingnya peran data science, data clean room, dan pengukuran non-SKAN.
Baca Juga: AppsFlyer: Peringkat 3 Dunia, Orang Indonesia Gemari Aplikasi Keuangan
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR