Pasar smartphone Rusia bakal mengalami penurunan pada tahun ini, menyusul invasi militer Rusia ke Ukraina.
Firma riset pasar Counterpoint Research mengatakan pengiriman smartphone di Rusia menunjukkan tren negatif dengan angka penurunan sebesar 7 persen dari tahun ke tahun (year-on-year/YoY) pada tahun lalu. Konflik militer Rusia-Ukraina akan berdampak pada perubahan lanskap pasar smartphone di Rusia menjadi semakin tidak pasti. Apalagi, Rusia menghadapi sanksi ekonomi, termasuk pembatasan ekspor ke negara tersebut.
"Turunnya mata uang Rubel akan menyebabkan kenaikan harga yang tajam dalam jangka pendek karena persediaan yang terbatas dan pengiriman yang ditangguhkan," kata direktur riset Counterpoint, Tarun Pathak.
Sementara itu Apple telah menangguhkan penjualan perangkatnya di Rusia sebagai tanggapan perusahaan atas operasi militer Rusia terhadap Ukraina. Penyebab lain yang membuat pasar smartphone Rusia terperosok adalah, menurunnya sikus pergantian smartphone yang menjadi lebih lama.
Counterpoint juga mengungkapkan bahwa konsumen di Rusia beralih menggunakan smartphone kelas atas (high-end) dibanding kelas menengah.
"Selain itu juga karena sanksi semakin ketat, akan menyulitkan vendor ponsel untuk membuat strategi perangkat yang meyakinkan," kata Pathak.
Samsung masih merajai pasar smartphone di Rusia dengan peningkatan pangsa pasar menjadi 30 persen dari sebelumnya 25 persen pada tahun 2020. Kontribusi terbesar berasal dari lini Galaxy A yang menyumbang lebih dari separuh pengiriman Samsung pada tahun 2021. Merek smartphone yang berada di posisi kedua di Rusia adalah Xiaomi dengan pangsa pasar 23 persen. Pertumbuhan ini utamanya didorong oleh seri Redmi yang berkontribusi lebih dari tiga perempat pengiriman perusahaan pada tahun 2021.
Posisi selanjutnya yaitu posisi ketiga, ditempati oleh Apple dengan pangsa pasar 13 persen. Sementara posisi keempat dan kelima dikuasai Honor dengan pangsa pasar 6 persen dan Realme 5 persen. Menurut Counterpoint, vendor ponsel asal China sebelumnya menyumbang 46 persen pada tahun 2020. Namun, angka tersebut turun pada 2021 karena penurunan pertumbuhan Huawei yang menghadapi sanksi dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Kendati demikian, Counterpoint beranggapan bahwa vendor ponsel China kemungkinan mendapat peluang lebih banyak untuk meningkatkan pangsa pasarnya di Rusia.
"Merk China berkontribusi 44 persen dari total pasar pada 2021 dari sebelumnya 46 persen pada 2020. Penurunan ini berkaitan dengan kerugian Huawei, namun merek China lainnya mendapat keuntungan terutama Xiaomi, Honor dan Realme," ujar Pathak seperti dikutip Android Central
KOMENTAR