MediaTek melaporkan pendapatannya meningkat signifikan dalam dua bulan pertama 2022.
MediaTek mencatat pendapatan 40 miliar yuan atau sekitar Rp22,6 triliun pada Februari 2022, naik 22,9 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
MediaTek juga mencatatkan pendapatan gabungan sebesar 83,531 miliar yuan (Rp189 triliun), naik 23 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.
CEO MediaTek Cai Lixing mengatakan kunci kesuksesan peningkatan pendapatan berkat chipset 5G, dan tentunya SoC 5G flagship baru, Dymensity 9000 yang juga turut berkontribusi dari pendapatan perusahaan di awal tahun ini.
“Ini adalah prosesor kelas atas terbaru akan akan dikirimkan dalam ponsel kelas premium dan menyaingi Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1,” terang Cai seperti dikutip Gizmochina.
Cai Lixing optimistis tingkat pertumbuhan tahunan MediaTek tahun ini akan melampaui 20 persen.
Baru-baru ini, ada banyak laporan tentang MediaTek yang mengejar atau bahkan mengalahkan saingan utamanya Qualcomm, di beberapa kuartal pada 2021.
Kendati demikian dengan peluncuran chip 5G terbarunya tersebut, perusahaan optimis akan memiliki kinerja yang kuat di kuartal mendatang juga.
Dimensity 9000
Saat ini ada chipset flagship tercanggih dan terkenal di dunia yaitu MediaTek Dimensity 9000, Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 dan Samsung Exynos 2200. Semua chipset itu dirancang dengan proses fabrikasi 4nm.
Hasil pengujian (benchmark) awal di platform pengujian GeekBench (versi 5) mengungkapkan MediaTek Dimensity 9000 menjadi chipset performa paling kencang di antara ketiganya.
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Rizal |
KOMENTAR