Startup di bidang insurtech (insurance technology), Igloo, mengumumkan penunjukkan Chief Commercial Officer, Raunak Mehta, sebagai Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Igloo.
Ia akan bekerja sama dengan Co-Founder Igloo, Wei Zhu, yang merupakan anggota dewan direktur perusahaan.
Raunak memiliki berbagai pengalaman di bidang teknologi dan e-commerce, setelah sebelumnya memimpin brand e-commerce terbesar di Asia yaitu, Flipkart dan Zalora.
Sejak bergabung dengan Igloo pada tahun 2018, ia mempelopori masuknya Igloo ke pasar Filipina, Vietnam, Thailand, Indonesia, Australia dan Malaysia, sekaligus membangun kemitraan dengan para brand seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, AIS, RedDoorz, foodpanda, Lotte Finance, dan Ahamove untuk berbagai jenis produk asuransi.
Co-Founder dan Board Member Igloo, Wei Zhu, mengungkapkan, “Dengan pengetahuan yang luas di berbagai industri serta pengalaman kepemimpinan, Raunak akan memainkan peran penting seiring pertumbuhan Igloo.”
“Saya yakin kami memiliki posisi yang kuat untuk menjadi insurtech regional terdepan di bawah kepemimpinan Raunak. Sangat senang dapat terus terlibat dalam pertumbuhan dan evolusi Igloo di dalam dewan perusahaan,” ujar Wei lagi.
Igloo berada di posisi yang tepat untuk mengambil peluang besar dari perkembangan ekonomi digital Asia Tenggara yang diperkirakan mencapai 360 miliar dolar AS pada 2025, menurut laporan Bain, Google dan e-conomy Temasek.
Pertumbuhan ekonomi digital juga telah mendorong kebutuhan akan produk asuransi digital seperti asuransi cyber risk dan asuransi e-wallet, yang telah membuka peluang senilai 10 miliar dolar AS bagi pemain digital dan perusahaan asuransi.
Co-Founder dan Chief Executive Officer, Raunak Mehta, mengungkapkan, “Igloo telah mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi di tahun 2021, di mana kami mendorong strategi market entry yang agresif dibantu oleh fundamental perusahaan yang kuat berdasarkan pada manusia dan teknologi.”
“Sebagai satu-satunya insurtech dengan produk dan mitra yang beragam, Igloo akan melanjutkan jalur pertumbuhan agresifnya untuk masa mendatang, melihat cara organik maupun non-organik untuk mendorong visi “Insurance for All”,” tutur Raunak.
Tutup Putaran Pendanaan Seri B
Bersamaan dengan penunjukkan ini, Igloo juga mengumumkan bahwa perusahaan telah sukses menggalang dana 19 juta dolar AS dari pendanaan Seri B.
Pendanaan itu dipimpin oleh Cathay Innovation, perusahaan modal ventura global, dengan partisipasi dari investor sebelumnya, termasuk Openspace. Pendanaan tersebut membuat total pendanaan Igloo mencapai lebih dari 36 juta dolar AS.
“Saya sangat senang bisa melihat Igloo tumbuh dengan begitu cepat dan terus memperoleh dukungan dari investor-investor yang kuat,” ucap Wei.
Ian Sikora, Executive Director Openspace dan Board Member Igloo, mengungkapkan, “Pandemi COVID-19 adalah momen penting bagi seluruh industri insurtech karena pandemi ini semakin menekankan perlunya membawa asuransi ke publik yang lebih luas.”
“Di bawah kepemimpinan Raunak, Igloo merespon dengan kreatifitas dan kecepatan, dan sekarang telah menguasai pangsa pasar regional. Kami telah menjadi mitra aktif sejak tahun 2018 dan sangat senang melihat tim bekerja sama dan menemukan peluang di tengah kesulitan,” lanjut Ian.
Dengan pendanaan Seri B, Igloo berencana untuk mendorong inovasi produk yang menempatkan dirinya sebagai salah satu perusahaan asuransi terkemuka.
Igloo juga akan terus memperkuat kemampuan full-stack yang dimiliki, bersama dengan inovasi analisa risiko yang dinamis dan alat penilaian klaim bertenaga AI.
Sejalan dengan visi Igloo ‘Asuransi untuk Semua’, pengembangan produk dan fokus distribusi Igloo akan lebih menargetkan segmen pelanggan berpenghasilan menengah hingga bawah yang kurang diasuransikan di Asia Tenggara.
Igloo membangun kemampuan teknologi yang terukur dan dapat dioperasikan untuk ditawarkan kepada mitra asuransi Igloo melalui platform terbuka.
Selain inovasi teknologi, penggunaan dana juga akan fokus pada akuisisi aset perantara yang membawa sinergi kepada model bisnis Igloo.
“Dengan dukungan berkelanjutan dari investor, kami memiliki posisi yang baik untuk memperluas operasi kami di negara-negara seperti Vietnam, Filipina, dan Malaysia, serta memberikan penawaran yang dilokalisasi untuk setiap pasar Asia Tenggara,” tutur Raunak.
Baca Juga: Review Xencelabs Pen Tablet Medium Bundle: Lengkap dengan Quick Keys
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR