1. Identifikasi dan prioritaskan tujuan kerangka kerja GRC
Langkah pertama ialah menentukan apa yang organisasi ingin capai dari kerangka kerja tersebut. Jadi, pahami dulu proses bisnis, identifikasi dan beri peringkat tujuan berdasarkan apa yang terpenting bagi organisasi, lalu tentukan alat yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Adopsi strategi implementasi tambahan
Meski mungkin tampak seperti ide bagus untuk mengimplementasikan seluruh kerangka kerja pada satu waktu, biasanya lebih aman untuk meluncurkan program di seluruh organisasi secara bertahap. Mencapai hasil mendasar di awal, kemudian membangun di atas kerangka awal akan menentukan, bahwa itu mencakup berbagai aspek dan masing-masing diberi perhatian yang tepat.
3. Tentukan indikator kunci keberhasilan dengan jelas
Tentukan metrik kunci keberhasilan untuk setiap tujuan yang diidentifikasi di awal proses kerangka kerja GRC. Sangat penting untuk menentukan metrik keberhasilan yang jelas untuk setiap tujuan, karena hal tersebut akan memberikan cerminan sejati dari kekuatan kerangka kerja.
4. Tentukan alat yang dibutuhkan kerangka kerja
Teknologi dapat secara signifikan merampingkan implementasi rencana GRC sebuah organisasi. Mengenali alat akan membantu mencapai tujuan lebih cepat dan memastikan kemudahan penerapan, kehadiran cloud, dan pertimbangan keamanan aplikasi saat memilih.
5. Menyesuaikan strategi operasional organisasi
Rencana GRC mempengaruhi seluruh proses dan sistem organisasi sehingga kerangka kerja GRC harus cukup fleksibel untuk berkembang saat vektor ancaman atau regulasi baru muncul. Sangat penting untuk menyinkronkan operasi organisasi dengan rencana GRC untuk memastikan kesuksesan yang berkelanjutan.
Apakah ini melibatkan pembentukan komite kepatuhan dan penilaian risiko yang berdedikasi atau melakukan program pelatihan karyawan secara teratur, ada kebutuhan untuk mengidentifikasi dan memperhitungkan perubahan yang akan dibawa oleh program GRC ke operasi sehari-hari.
Fungsi dan kerangka peraturan organisasi perlu berkembang dari sekadar reaktif menjadi pendekatan yang lebih proaktif dan taktis. Ketika dunia menjadi semakin sadar akan keamanan dan privasi, organisasi berada di bawah pengawasan yang lebih ketat dari sebelumnya.
Merencanakan secara cermat kerangka kepatuhan komprehensif bisa membantu untuk memastikan tidak hanya kepatuhan hukum, tapi juga menanamkan keyakinan dan kepercayaan pada produk dan layanan. Selama perlindungan data dan privasi tertanam dalam budaya organisasi, setiap celah atau risiko yang mungkin muncul dapat diidentifikasi dan diselesaikan dengan relatif mudah.
KOMENTAR