Teknologi telah mengubah sebagian besar cara manusia beraktivitas. Kecepatan perkembangannya seolah membuat pepatah antik "tidak ada yang permanen kecuali perubahan itu sendiri" semakin relevan.
Mulai dari teknologi sederhana seperti mesin pencukur hingga yang kompleks seperti artificial intelligence, teknologi senantiasa memengaruhi cara manusia menikmati hiburan maupun menyelesaikan pekerjaan.
Salah satu teknologi terbaru yang kini berkembang adalah mixed reality. Teknologi ini merupakan kombinasi dari augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) yang mampu menghadirkan obyek fisik dan digital secara berdampingan dan real time.
Teknologi mixed reality menciptakan ruang interaksi tiga dimensi (3D) yang alami dan intuitif antara manusia, komputer, dan lingkungan. Dengan begitu, pengguna dapat menggunakan teknologi penginderaan untuk berinteraksi dan memanipulasi obyek serta lingkungan fisik.
Gambaran mixed reality yang sederhana, dapat dilihat dalam dunia gaming. Misalnya, pada permainan seperti Beat Saber, Space Pirate Trainer, dan game legendaris Minecraft dalam versi mixed reality. Permainan dalam game melibatkan oculus rift untuk menghubungkan virtual reality (VR) dengan aksi nyata pemain.
Baca Juga: Begini Cara Toyota Tingkatkan Efisiensi dengan Teknologi Mixed Reality
Namun, saat ini penggunaan teknologi mixed reality juga diperluas. Mixed reality digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di lingkungan perusahaan. Saat ini, 65 persen implementasi mixed reality terjadi di dunia enterprise.
Contohnya seperti yang dilakukan salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia, Toyota. Melalui mixed reality, produsen otomotif asal Jepang ini berhasil meningkatkan kecepatan teknisi dalam menemukan masalah pada sistem elektrik mobil.
Implementasi serupa juga telah diterapkan oleh perusahaan otomotif Porsche. Para teknisi di perusahaan ini menggunakan mixed reality untuk mengatasi kerusakan secara real-time tanpa bersentuhan langsung secara fisik dengan obyeknya.
Pada bidang konstruksi bangunan, mixed reality membantu pekerja melakukan pengukuran di atas tanah dengan menggunakan model bangunan 3D visual.
Tidak hanya itu, teknologi ini dapat menggantikan alat peraga fisik dalam dunia pendidikan, tepatnya dalam proses pembelajaran. Sebuah penelitian menyebut bahwa penggunaan mixed reality mampu meningkatkan pemahaman siswa hingga 35 persen.
Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan Gandeng Microsoft untuk Bangun Ekosistem Kerja Modern
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |
KOMENTAR