Pesatnya perkembangan teknologi saat ini telah memengaruhi begitu banyak aspek kehidupan sehari-hari.
Penggunaan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Cloud Computing, Artificial Intelligence (AI), dan Machine Learning secara masif juga telah berkontribusi pada daya saing global.
Tidak hanya itu, pandemi COVID-19 pun turut mendorong disrupsi teknologi secara global. Laporan World Economic Forum 2020 memperkirakan bahwa pada tahun 2025, 85 juta pekerjaan akan digantikan oleh mesin dan pada saat yang sama, 97 juta jenis pekerjaan baru akan muncul.
Pekerjaan dan peluang baru ini akan menjadi adaptasi dari pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma.
Dalam rangka menjawab kebutuhan pengembangan keterampilan dan pengetahuan bagi tenaga kerja 4.0, Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan Microsoft berkomitmen untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia memasuki dunia kerja abad ke-21.
Hal ini diwujudkan melalui Digital Skills for Tomorrow's Jobs, sebuah program pemberian pelatihan keterampilan digital melalui platform pembelajaran daring Cloudswyft bagi generasi muda di lima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Melalui program ini, 10.000 peserta asal Indonesia akan memiliki kesempatan untuk memperoleh peningkatan pengetahuan dan keterampilan digital dari para profesional dunia kerja melalui video pembelajaran yang telah dikembangkan secara khusus.
Semua peserta juga akan dibekali dengan berbagai hard skill dan soft skill yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja.
Muhammad Salman Al Farizi adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswa Indonesia yang bergabung dalam program Microsoft Digital Skills for Tomorrow's Jobs.
Ia mengkuti program ini karena ingin mendapatkan program pembelajaran yang terstruktur sambil tetap menjalankan jam belajarnya secara fleksibel.
“Saya terinspirasi oleh Pak Nadiem Makarim dalam hal mengejar karier di bidang teknologi. Di tengah akselerasi digital yang kini menjadi kebutuhan masyarakat, beliau mampu mendirikan perusahaan berbasis teknologi dengan konsep ride-hailing yang dapat membuka lapangan kerja bagi banyak orang. Saya yakin bisnis ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi masyarakat,” jelas Salman, seorang mahasiswa jurusan Fisika dari Universitas Negeri Jakarta.
Berkat program Digital Skills for Tomorrow's Jobs, Salman dapat mengoptimalkan kemampuan digitalnya dengan mengakses lab yang tersedia secara fleksibel, dalam rangka meningkatkan pemahamannya tentang data science (ilmu data).
Ia berharap hal ini dapat menjadi langkah pertamanya untuk mengawali karier sebagai data scientist (ilmuwan data) yang tidak hanya akan membawa manfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi keluarganya dan masyarakat luas.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR