Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing, Sribu, mengumumkan bahwa perusahaan telah diakuisisi oleh Mynavi Corporation Japan.
Bergabungnya Sribu ke dalam jaringan bisnis Mynavi akan membuka kesempatan bagi para freelancer (pekerja lepas) konten kreator yang tergabung di Sribu dalam memasarkan keahliannya ke jaringan bisnis yang lebih luas.
“Sejak awal 2022, kita (Sribu) sudah menjadi bagian dari Mynavi,” cetus Ryan Gondokusumo, Founder dan CEO Sribu, dalam konferensi pers yang digelar virtual pada Rabu (30/03/22)
“Sribu dan Mynavi berbagi nilai dan visi yang sama dalam penyerapan tenaga kerja melalui penyediaan akses dan infrastruktur digital bagi pemberi dan pencari kerja. Mynavi akan semakin memperkuat pondasi bisnis dan memperluas jaringan bisnis Sribu ke pasar internasional. Yang juga akan menguntungkan bagi para freelancer konten kreator yang bergabung di Sribu,” jelas Ryan lagi.
Sebelum diakusisi oleh Mynavi, Sribu telah dipercaya dan memperoleh pendanaan dari East Venture, Asteria, dan CrowdWorks untuk mengembangkan bisnisnya.
Menanggapi soal akuisisi ini, Kazumasa Yoshida Director & Managing Executive Officer Mynavi Corporation Japan mengatakan “Kolaborasi dengan perusahaan yang kuat merupakan salah satu strategi kunci kami. Termasuk salah satunya pada bulan Desember 2021 lalu, kami mengandeng Sribu untuk bergabung dalam jaringan bisnis kami.”
“Dalam pandangan kami, Sribu adalah sebuah perusahaan yang hebat - dengan tim manajemen, teknologi dan pengalaman yang kuat di Indonesia. Mynavi dan Sribu sekarang bekerja bersama-sama utuk menghadirkan berbagai layanan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pelaku bisnis di Indonesia yang berterus kembang dengan sangat cepat,” lanjut Yoshida.
Memulai perjalanan sebagai situs freelancer berbasis crowdsourcing pada 2011, Sribu menghadirkan solusi end-to-end untuk jasa branding dan pemasaran digital yang memberikan fleksibilitas bagi pelaku usaha dalam menentukan kebutuhannya disesuaikan dengan budget dan hasil yang ingin dicapai.
Sribu menawarkan berbagai pilihan skema perekrutan mulai dari sistem kontes/job posting, perekrutan langsung, pilihan paket, hingga solusi jasa branding dan pemasaran digital yang terintegrasi dari hulu ke hilir, dari strategi sampai eksekusi.
Jasa yang ditawarkan pun beragam termasuk pemasaran digital, desain, branding, pembuatan konten (fotografi, videografi, copywriting), pembuatan website dan aplikasi mobile, dll.
Kelebihan lainnya yang ditawarkan Sribu adalah akses terhadap puluhan ribu konten kreator terkurasi dengan beragam jenis keahlian.
Pelaku usaha dapat melihat portfolio, rating dan ulasan hasil kerja para freelancer Sribu. Hasil pekerjaan yang cepat dengan jaminan kualitas dan hasil yang terukur.
Sribu juga memberikan jaminan money back guarantee bila klien tidak puas dengan hasil kerja freelancer.
Saat ini, lebih dari 15.000 pelaku UMKM dan korporasi telah menggunakan jasa Sribu. Klien Sribu tidak hanya lokal namun juga dari luar negeri / perusahaan multinasional, antara lain Telkomsel, Pertamina, Bayu Buana, Tropicana Slim, DHL, Baidu dan SurveyMonkey.
“Kami melihat perkembangan yang sangat baik di bidang freelancing ini. Pelaku usaha sudah semakin terbuka dengan konsep freelance. Begitu juga para tenaga kerja semakin melihat freelancing sebagai pekerjaan yang berprospek cerah. Di masa pandemi bahkan kami melihat bertumbuhnya jumlah calon freelancer yang mendaftar di Sribu. Artinya, pekerjaan freelance semakin dilirik dan dapat menjadi langkah awal dalam memupuk jiwa kewirausahaan,” papar Ryan.
Sedangkan Dari sisi pelaku usaha, Sribu melihat masa pandemi menjadi momentum yang mendorong mereka untuk memaksimalkan platform digital secara tepat dan efektif untuk kebutuhan pemasaran dan penjualan.
“Semakin banyak klien yang datang kepada kami untuk solusi pemasaran digital yang terintegrasi dari hulu ke hilir, dari strategi sampai eksekusi. Kami yakin ke depannya ekosistem freelancing akan terbangun dengan sangat baik di Indonesia dan Sribu akan terus mempromosikan para freelancer Indonesia terutama di bidang branding & pemasaran digital,” pungkas Ryan.
Baca Juga: Startup Fintech Akulaku Dapat Suntikan Dana US$10 Juta dari Lend East
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR