Kondisi ekonomi global yang tidak menentu membuat daya beli masyarakat berkurang dan pintar-pintar dalam mengeluarkan uang.
Apple pun sedang menyiapkan sebuah layanan bisnis baru yang memungkinkan pengguna menyewa semua perangkatnya termasuk iPhone.
Jurnalis Bloomberg sekaligus Pengamat Apple, Mark Gurman mengungkapkan layanan sewa itu mencakup iPhone 13, iPhone 13 Pro, hingga iPhone 13 Pro Max.
Ia membocorkan harga sewa iPhone 13 diprediksi senilai 35 dolar AS atau Rp500.000 per bulan, iPhone 13 Pro 45 dolar AS atau Rp640.000 per bulan, dan iPhone 13 Pro Max seharga 50 dolar AS atau Rp 718.000 per bulan.
Biaya sewa itu sudah mencakup beberapa layanan Apple lainnya seperti Apple One atau Apple Care.
Apple juga menawarkan program Apple Upgrade yang memungkinkan pengguna yang telah membayar angsuran hingga 24 bulan bisa memiliki iPhone baru seperti dikutip Gizmochina.
Program sewa Apple ini dinilai bakal menguntungkan perusahaan karena paket sewa itu juga menyediakan layanan subscription, di mana Apple bisa mengambil keuntungan rutin tiap bulannya.
Apple sendiri belum mengumumkan program sewa iPhone ini. Kemungkinan mereka bakal meresmikan layanan tersebut pada akhir tahun ini atau tahun depan.
Tak Laku di Pasaran
Penjualan iPhone SE 2022 atau iPhone SE generasi ketiga dilaporkan tidak laku di pasaran karena belum mampu menarik minat konsumen.
Terbukti, Apple memangkas jumlah produksi iPhone SE 2022 hingga 20 persen untuk kuartal selanjutnya.
Analis Apple Ming-Chi Kuo memprediksi Apple memproduksi sekitar 15-20 juta unit iPhone SE 3 pada 2022, berkurang dari prediksi dia sebelumnya yang berkisar di angka 25-30 juta unit.
Pengurangan produksi itu disebabkan oleh kelangkaan chip yang tengah melanda dunia, melainkan karena permintaan iPhone SE 2022 yang mungkin lebih sedikit dari target yang dipasang Apple.
"Lockdown di Shanghai tidak mempengaruhi pemangkasan produksi iPhone SE 2022. Pengurangan produksi lebih dipengaruhi oleh permintaan ponsel tersebut di pasaran yang lebih rendah dari yang diharapkan," tutur Kuo di Twitter melalui handle @mingchikuo.
"Salah satu buktinya adalah status ketersediaan iPhone SE 2022 yang masih dilabeli 'tersedia' (di beberapa Apple Store)," ujar Kuo seperti dikutip The Verge.
Faktor lain yang membuat Apple memangkas jumlah produksi iPhone SE 2022 adalah efek domino dari invasi Rusia ke Ukraina, inflasi yang melanda ekonomi global, serta lockdown di beberapa wilayah di China.
Harga iPhone SE 2022 yang dinilai kemahalan juga menjadi penyabab melemahnya penjualan. iPhone SE 2022 hadir dengan desain yang tidak berubah dari iPhone SE 2020, namun dengan harga yang lebih mahal.
iPhone SE 2022 hadir dengan jaringan 5G dan memiliki "jeroan" yang lebih mumpuni. iPhone SE 2022 dijual dengan harga 429 dollar AS atau sekitar Rp 6,1 juta untuk penyimpanan 64 GB. Harga ini sedikit lebih mahal daripada iPhone SE 2020 (399 dollar AS atau sekitar Rp 5,7 juta saat diluncurkan) dengan kapasitas penyimpanan yang sama.
Apple belum buka suara soal dugaan permintaan iPhone SE 2022 yang disebut rendah ini. Mereka juga belum mengonfirmasi kabar pemangkasan produksi ponsel tersebut di kuartal selanjutnya, seperti apa yang dilaporkan NikkeiAsia tadi.
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Rizal |
KOMENTAR