Ketika mendengar kata “server”, Anda mungkin langsung membayangkan komputer super besar dengan pengelolaan yang rumit. Namun seperti tercermin dari namanya, server (dari kata “serve”) pada dasarnya adalah komputer yang tugas utamanya melayani. Server didesain untuk melayani beban pekerjaan lebih berat dan beroperasi dengan durasi lebih lama dibanding komputer biasa.
Dan server tidak selalu besar dan sulit dikelola. Contohnya adalah HPE Proliant Microserver Gen 10, yang memiliki ukuran kurang lebih seperti dus mie instan. Pengelolaannya pun terbilang mudah, karena dirancang untuk UKM dan kantor kecil yang tidak ingin repot dengan sisi operasional.
Pentingnya Server
Anda mungkin bertanya, mengapa UKM membutuhkan server? Bukankah komputer biasa sudah memadai?
Seperti sedikit disinggung di atas, server memiliki karakteristik berbeda dibanding komputer biasa. Server menggunakan prosesor, motherboard, memori, harddisk, dan komponen lain yang memang dirancang untuk penggunaan yang lebih berat. Sementara komputer lebih ditujukan untuk penggunaan sehari-hari.
Salah satu gambaran manfaat server adalah menyimpan file video dari CCTV. Ketika merekam kejadian di sekitarnya, CCTV secara terus-menerus (bahkan 24x7) mengirimkan file video ke server. Saat menerima kiriman file video tersebut, beban kerja server akan terus tinggi, utamanya di sisi harddisk.
Beban kerja server akan berlipat ganda ketika CCTV yang digunakan lebih dari situ. Namun karena dirancang untuk beban seberat itu, server bisa melakukannya tanpa masalah. Tidak demikian dengan komputer biasa. Selain jumlah CCTV yang didukung lebih sedikit, komputer biasa akan mudah hang ketika menerima beban sebesar itu.
Berbagai Keperluan
Contoh di atas adalah satu dari banyak skenario pemanfaatan HPE Proliant Microserver Gen 10. Contoh lainnya adalah untuk tampilan menu restoran yang menggunakan monitor. Tak tanggung-tanggung, server ini bisa menampilkan gambar ke dua monitor secara bersamaan dengan resolusi maksimal 4K—tanpa menggunakan kartu grafis tambahan.
Hal ini tidak lepas dari penggunaan platform AMD yang memang terkenal memiliki kemampuan grafis yang tinggi. Jika ingin display tiga layar atau lebih, Anda cukup menambahkan kartu grafis berbasis PCIe.
Kegunaan HPE Proliant Microserver Gen 10 ini semakin beragam karena HPE menyertakan sistem operasi ClearOS. Sistem operasi berbasis open source ini memiliki marketplace yang menyediakan berbagai aplikasi server yang Anda butuhkan. Ingin memfungsikan server sebagai email server? Tersedia beragam aplikasi terkait email, mulai dari core, email antispam, sampai email antivirus.
Ingin menjadikan HPE Proliant Microserver Gen 10 sebagai media backup? Tersedia aplikasi Remote Data backup. Semua fungsi tersebut bisa dijalankan berbarengan karena server ini mendukung virtualisasi. Enaknya lagi, ClearOS merancang semua aplikasi tersebut untuk mudah di-install dan dikelola, sesuai dengan janjinya membantu SMB dan kantor kecil.
Mudah di-Upgrade
Kemudahan juga akan Anda rasakan saat ingin upgrade kemampuan HPE Proliant Microserver Gen 10. Server ini memiliki akses hard disk yang mudah dijangkau, sehingga Anda bisa dengan mudah menambah kapasitas penyimpanan. Penambahan kapasitas juga bisa dilakukan untuk memori (maksimal 32GB) atau drive.
Untuk fasilitas standarnya sendiri, HPE Proliant Microserver Gen 10 ini sudah terbilang royal. Untuk display, tersedia dua port HDMI dan satu VGA 15 pin. Sedangkan untuk terhubung ke jaringan, terdapat dual Gigabit Ethernet dan empat port USB.
Saat menggunakan server ini, Anda juga akan dapati tingkat suara yang sangat minim. Ditambah desainnya yang terlihat modern, HPE Proliant Microserver Gen 10 dengan mudah melebur dengan desain kantor kecil Anda.
Jadi jika kantor Anda membutuhkan server yang bertenaga dan mudah dikelola, HPE Proliant Microserver Gen 10 sangat layak dipilih. Jangan ragu pula dengan harga, karena server ini dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau.
Informasi lebih lanjut mengenai produk kunjungi www.hpe-smi.com
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR