Asus memiliki varian notebook yang beragam. Salah satunya adalah ZenBook Pro UX550VD yang digadang menjadi pesaing terdekat MacBook Pro. Notebook ini menggunakan layar dengan ukuran 15,6 inci yang memiliki resolusi 1.920 x 1.080 pixel (Full HD). Berbasis layar sentuh, layarnya menggunakan jenis IPS dengan viewing angle yang cukup luas sehingga nyaman meski dilihat dari berbagai sudut. Yang menarik, meski miliki ukuran layar besar, Asus ZenBook Pro UX550VD memiliki dimensi yang cukup tipis dan bobot yang tak berat. Dengan ketebalan hanya 1,9 cm serta bobot sebesar 1,8 kg, notebook ini tetap nyaman saat dibawa bepergian.
Asus ZenBook Pro UX550VD menggunakan prosesor Intel Core i7-7700HQ (quad core) yang merupakan prosesor Core generasi ketujuh, Kaby Lake. Dipadu dengan memori utama DDR4 berkapasitas 16 GB serta kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 1050, Asus ZenBook Pro UX550VD sudah cukup mumpuni untuk menjalankan aplikasi kelas berat.
Ini masih ditambah dengan media simpan berjenis SSD berbasis PCI-Express yang memiliki kinerja lebih gesit dibanding HDD. Hal tersebut misalnya terlihat pada proses boot yang hanya memakan waktu beberapa detik. Hanya saja kapasitas SSD yang tidak sebesar HDD membuat data berukuran besar mesti ditempatkan ke media simpan eksternal.
Seperti diketahui prosesor seri HQ diperuntukkan bagi notebook yang mengutamakan performa tinggi. Imbasnya adalah penggunaan daya yang lebih besar. Namun Asus sudah merancang agar ZenBook Pro UX550VD tidak “boros daya”. Ini terbukti saat pengujian daya tahan baterai yang kami lakukan. Saat menjalankan konten Full HD dengan tingkat brightness maksimal, baterai bertahan sampai lima jam lebih. Begitu pula saat menjalankan pengujian PCMark untuk mengukur daya tahan baterai pada beragam aktivitas (lihat tabel).
Khusus untuk pengujian kartu grafis, kami coba mengukur menggunakan game Rise of the Tomb Raider. Game diatur pada pilihan default dan pengaturan detail grafis terdeteksi pada pilihan high dengan resolusi native (Full HD). Selain itu, mode DirectX 12 diaktifkan. Hasilnya, skor yang diperoleh berada di angka 40,45 fps. Angka ini memang masih sedikit dibawah Dell Inspiron 15 7567 yang berada di 49,81 fps mengingat grafis yang digunakannya adalah GeForce GTX 1050 Ti.
Konektivitas
Terdapat 2 jenis port USB yang terdiri dari 2 port USB 3.1 Gen 1 dan 2 port USB 3.1 Gen 2 Type-C dengan Thunderbolt 3.
Hasil uji
Dengan spesifikasi yang tidak berbeda jauh, hasil pengujian juga menunjukkan skor yang serupa. Kedua notebook ini memang cocok bagi para profesional dengan kebutuhan yang beragam.
<td">175,6 fps
Asus Zenbook Pro UX550V (Intel Core i7-7700HQ, RAM 16 GB DDR4, Intel HD Graphics 630 + NVIDIA GeForce GTX 1050 4 GB) | Dell Inspiron 15 7567 (Intel Core i7-7700HQ RAM 16 GB DDR4, Intel HD Graphics 630 + NVIDIA GeForce GTX 1050 Ti 4 GB) | |
3DMark Pro Edition 2.2.3509 – Fire Strike | 5549 | 6797 |
3DMark Pro Edition 2.2.3509 – Cloud Gate | 20206 | 22024 |
3DMark Pro Edition 2.2.3509 – Ice Storm | 104398 | 74867 |
PCMark 8 Pro Edition 2.7.613 – Home Accelerated | 4024 | 3864 |
PCMark 8 Pro Edition 2.7.613 – Creative Accelerated | 5188 | 5060 |
PCMark 8 Pro Edition 2.7.613 – Work Accelerated | 5114 | 5051 |
SiSoft Sandra 2016.SP1 – Aggregate Arithmetic | 114,47GOPS | 114,09GOPS |
SiSoft Sandra 2016.SP1 – Aggregate Multimedia | 329,15 MPix/s | 342,14 MPix/s |
SiSoft Sandra 2016.SP1 – Aggregate Memory | 24,68 GB/s | 14 GB/s |
Cinebench R15.038 – CPU | 749 cb | 737 cb |
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.366 x 768 pixel) | 147,7 fps | |
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.920 x 1.080 pixel) | 84,2 fps | 100,9 fps |
Transcoding video (HandBrake 1.0.1 – 64bit)* | 43 detik | 45 detik |
Transcoding audio (Lame Front-End 1.8)* | 1 menit 6 detik | 1 menit 8 detik |
Memutar video full HD (Battery Meter)** | 5 jam 17 menit | 4 jam 3 menit |
PCMark 8 Pro Edition 2.7.613 – Work Accelerated (Battery life)** | 5 jam 9 menit | 6 jam 19 menit |
*lebih cepat lebih baik, **lebih lama lebih baik
Kesimpulan
Asus ZenBook Pro UX550VD dibandrol dengan harga 26 juta rupiah. Mahal? Tergantung. Karena notebook ini ditujukan bagi para profesional yang siap menangani tugas-tugas berat seperti rendering 3D, rendering video, penyuntingan video, dan juga bermain game.
Plus: Besar tetapi tipis dan ringan, kinerja tinggi, quad speaker memberikan suara bertenaga, ada dua jenis USB 3.1, layar sentuh, ada sensor sidik jari, dukung fungsi gesture di touchpad, baterai tahan lama.
Minus: Lapisan notebook mudah kotor akibat bercak sidik jari.
Spesifikasi
Prosesor | Intel Core i7-7700HQ (quad core HT 2,8 GHz, turbo 3,8 GHz) |
RAM | 16 GB DDR4-2133 |
Chipset | Intel Sunrise Point (Intel kaby Lake-H) |
Kartu grafis | Intel HD Graphics 630 + NVIDIA GeForce GTX 1050 GDDR5 4 GB |
Kartu suara | Realtek ALC295 |
Media simpan | SSD 512 GB PCI-Express 3.0 x4 |
Fasilitas | 2 x USB 3.1 Type-C (Thunderbolt 3), 2 x USB 3.0 Standard A, micro-SD, card reader, HDMI, Wi-Fi 802.11ac, Buetooth 4.2, webcam, Audio |
Layar | 15,6″ IPS 1.920 x 1.080 pixel, touch |
Sistem operasi | Windows 10 Home 64 bit Single Language |
Baterai | Li-ion 8-cell 73Wh |
Dimensi/bobot | 36,5 x 25,1 x 1,89 cm/1,8 kg |
Garansi | 2 tahun (global) |
Situs | www.asus.com/id |
Harga (kisaran) | Rp26 jutaan |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR