Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter. Kepastian ini terjadi setelah manajemen Twitter menerima tawaran harga US$44 miliar (atau sekitar 635 triliun) yang diajukan Elon Musk.
Bret Taylor, komisioner independen Twitter, menyebut keputusan ini sebagai langkah terbaik bagi pemegang saham Twitter. “Manajemen Twitter telah melakukan analisa komprehensif dengan memperhitungkan nilai, keberlangsungan, dan keuangan Twitter. Saya percaya, keputusan ini adalah yang terbaik bagi pemegang saham Twitter,” ungkap Bret.
Sedangkan Elon Musk menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas Twitter seiring peran penting Twitter bagi peradaban dunia saat ini. “Twitter seperti alun-alun dunia ketika masalah penting kemanusiaan dibicarakan,” ungkap pria terkaya di dunia tersebut.
Namun, apa yang sebenarnya akan terjadi setelah Elon Musk menjadi pemilik Twitter? Berikut adalah beberapa kemungkinan yang disusun berdasarkan visi Elon Musk tentang Twitter selama ini.
1. Twitter akan menjadi perusahaan tertutup
Untuk yang satu ini, sudah pasti. Elon Musk akan menarik Twitter dari bursa saham alias menjadi perusahaan tertutup atau perusahaan pribadi. Twitter sendiri resmi melantai di bursa saham pada September 2013 dengan nilai valuasi US$31 miliar
2. Twitter akan semakin “terbuka”
Dalam berbagai kesempatan, Elon Musk selalu menyebut pentingnya Twitter menjadi platform untuk kebebasan berbicara. Artinya setiap orang bisa menyampaikan pendapatnya, selama pendapat tersebut masih dalam koridor hukum yang berlaku.
Elon sendiri adalah salah satu sosok yang mengkritik Twitter saat memblokir akun Twitter Donald Trump. Kala itu, Twitter menganggap Trump menyebarkan kabar bohong terkait pemilu AS. Sementara Elon berpendapat, Trump hanya menyampaikan pendapatnya, dan media sosial seperti Twitter tidak bisa membatasi hak tersebut.
Kini setelah menjadi pemilik Twitter, Elon kemungkinan besar kemungkinan akan mendorong keterbukaan tersebut. Hal ini berarti membuka kesempatan lagi bagi Trump dan tokoh kontroversial lain yang pernah diblokir Twitter untuk kembali menggunakan Twitter.
This is an important distinction
— Elon Musk (@elonmusk) January 12, 2021
3. Algoritma Twitter akan Dibuka
Untuk mengantisipasi kontroversi, Elon Musk juga akan menjadikan algoritma Twitter sebagai open source atau terbuka untuk umum. Hal ini untuk memastikan setiap perubahan algoritma yang terjadi di Twitter dapat diketahui publik. Harapannya, tercipta transparansi dan aturan yang adil bagi semua orang.
4. Menghapus Spam Bots
Dalam beberapa kesempatan, Elon Musk sering menyebut spam bots sebagai aspek paling mengganggu dari Twitter. Salah satu contohnya adalah tweet berikut, yang mengungkapkan visi Elon untuk menghapus spam bots dari platform Twitter.
If our twitter bid succeeds, we will defeat the spam bots or die trying!
— Elon Musk (@elonmusk) April 21, 2022
5. Akan tersedia tombol Edit Tweet
Elon Musk termasuk sosok yang mendorong adanya tombol Edit dari tweet yang pernah terkirim. Alasannya, tombol edit ini memudahkan pengguna dalam merevisi tweet yang typo atau kontroversial.
Twitter sendiri selama ini menghindari keberadaan tombol edit. Alasannya, tombol ini bisa disalahgunakan pengguna untuk mengganti maksud konten. Misalnya tweet “Saya benci hari Senin” suatu hari diganti menjadi “saya benci hari Minggu”, padahal sudah di-Like ribuan orang.
Akan tetapi, sikap Twitter belakangan sedikit melunak soal tombol edit ini. Mereka sedang mengembangkan tombol Edit yang berlaku dalam periode tertentu setelah dikirim. Jadi pengguna bisa mengedit isinya jika typo, tapi tidak bisa mengganti maksud tweet saat sudah dilihat banyak orang.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR