ManageEngine, divisi manajemen Teknologi Informasi dari perusahaan Zoho Corporation mengumumkan hasil surveinya, berkenaan dengan kondisi ITSM (Information Technology Services management) pada dua tahun memasuki Pandemi COVID-19. Hal ini menindaklanjuti survei serupa yang dilakukan sebelumnya pada tahun 2020, survei yang dilakukan guna untuk memahami tantangan yang ditimbulkan akibat pandemi bagi tim layanan TI. Temuan terbaru menunjukkan bahwa perusahaan bergulat dengan serangkaian masalah baru yang sebelumnya tidak dianggap sebagai prioritas utama.
• Dalam kondisi tiga-perlima dari tenaga kerja saat ini bekerja dengan metode hybrid untuk mengelola aset TI atau sebesar 46%, sedangkan komunikasi dan kolaborasi sebesar 41% hal ini telah muncul sebagai tantangan terbesar.
• Keduanya naik ke posisi teratas, mencatat perbedaan positif masing-masing 11% dan 7%, jika dibandingkan dengan angka tahun 2020.
• Pergeseran paling signifikan yang dilaporkan adalah adanya penurunan prosentase dari upaya mengamankan data perusahaan dan klien dalam jaringan terdistribusi sekitar dari 36% menjadi 22%. Hal ini kemungkinan merupakan hasil dari upaya proaktif tim TI dalam meminimalkan risiko kerja jarak jauh.
Kumaravel Ramakrishnan, Evangelist di ManageEngine menyampaikan bahwa perlu adanya perubahan bagi pelaku TI dalam bekerja setelah dunia dilanda Pandemi.
“Survei dengan jelas mengungkapkan bahwa TI tradisional perlu mengubah dirinya di dunia pascapandemi untuk memenuhi realitas baru di tempat kerja,” ungkap Ramakrishnan.
Ramakrishnan juga menambahkan, menurutnya kecepatan dan mengatur waktu kerja secara mandiri dengan didukung digitalisasi merupakan ciri dari cara kerja di era baru.
“Tim yang mengatur diri sendiri, alur kerja berkecepatan tinggi, dan pendekatan digital pertama untuk pengalaman pelanggan adalah ciri khas era baru, TI yang terdemokratisasi. Di ManageEngine, fokus kami adalah membantu pelanggan menerima perubahan ini dan mendukung pengguna dan bisnis mereka dengan lebih baik di tempat kerja hybrid" ujarnya.
Untuk memahami seberapa baik perusahaan telah mengatasi pandemi yang berlangsung selama dua tahun ini, apakah berdampak pada operasi, dan faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan, ManageEngine telah mensurvei 437 profesional TI secara global di berbagai topik pada akhir tahun 2021 lalu.
Survei tersebut berfokus pada tujuh bidang yang terkait dengan ITSM: lokasi kerja, dampak karyawan yang bekerja dari jarak jauh, implikasi manajemen keuangan dan aset, pandangan bisnis TI, masalah keamanan dan tata kelola, layanan pihak ketiga dan bantuan teknologi, serta keberhasilan kelangsungan bisnis. Dari hasil survey tersebut menghasilkan sebuah wawasan utama yang dapat membantu sebuah organisasi atau perusahaan dan tim TI untuk terus bekerja secara efisien dan tetap menjaga keamanan meskipun tenaga kerja bekerja dengan metode jarak jauh.
“Organisasi di seluruh dunia belajar pelajaran berharga dari pandemi, termasuk apa yang paling penting bagi mereka dan pengguna akhir mereka, pentingnya TI untuk operasi bisnis dan perubahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan metode hybrid,” kata Ramakrishnan.
Menurut Ramakrishnan Tim ITSM memegang peranan penting dalam menjaga keberlangsungan sebuah perusahaan di era Pandemi terutama pada metode bekerja Hybrid. Dimulai dari memastikan Beragam fitur digital yang mandiri dan memastikan keamanan data perusahaan dalam pengawasan BYOD yang mungkin diberlakukan.
“Tim ITSM memainkan peran penting dalam memastikan bahwa operasi bisnis berlanjut selama pandemi, mulai dari mengawasi kebijakan BYOD dan penyediaan aset seluler hingga menerapkan fitur layanan mandiri dan chatbot, berinvestasi lebih banyak dalam perencanaan kesinambungan bisnis dan menawarkan pengiriman dan dukungan layanan TI. ” pungkas Ramakrishnan.
Beberapa temuan kunci lainnya dari laporan survey yang dihimpun ManageEngine menyebutkan ada empat poin yang menunjukkan tren psotif dan negatif bagi perusahaan dan pelaku TI.
• Karyawan lebih siap: Dibandingkan dengan awal pandemi, 47% perusahaan tambahan sekarang menyediakan aset perangkat mobile kepada karyawan.
• Tim TI melihat nilai mereka meningkat: Lima puluh dua persen responden menganggap TI sekarang dipandang dan diperlakukan lebih baik karena pandemi, dan 14% lainnya menganggap TI selalu sangat dihargai.
• Belum adanya kejelasan kebijakan BYOD: Dua tahun setelah tempat kerja terganggu total, 40% organisasi masih belum memiliki kebijakan BYOD.
• Pengalaman pengguna kurang: Tiga puluh empat persen perusahaan masih tidak menawarkan layanan mandiri kepada pengguna, dan 52% tidak memiliki chatbots.
Untuk mendapatkan laporan survey dari kondisi ITSM dalam dua tahun menuju pandemic COVID-19 dapat mengunjungi situs website ManageEngine.
Tentang ServiceDesk Plus
ServiceDesk Plus adalah platform manajemen layanan terpadu dari ManageEngine, divisi manajemen TI perusahaan dari Zoho Corporation. Dibangun di atas praktik terbaik ITSM yang direkomendasikan industri, ServiceDesk Plus hadir dengan integrasi TI dan bisnis kontekstual yang membantu tim manajemen layanan menyelaraskan lebih baik dengan tujuan bisnis organisasi mereka. Dengan kemampuan manajemen layanan perusahaan asli dan ekstensibilitas tak terbatas yang ditawarkan melalui skrip kode rendah, ServiceDesk Plus membantu organisasi merancang, menyampaikan, dan mendukung bisnis dan layanan TI mereka. Muncul dalam tiga edisi dan tersedia dalam 37 bahasa yang berbeda. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang ServiceDesk Plus dan fitur-fiturnya, silakan kunjungi manageengine.com/service-desk.
KOMENTAR