WIR Group (WIR Asia) baru-baru ini di Jakarta kembali mengumumkan kerja sama dengan pihak lain sehubungan metaverse. Kali ini WIR Group menjalin kerja sama dengan NAP Info Lintas Nusa (Matrix NAP Info). Melalui kerja sama strategis tersebut, WIR Group menyebutkan kedua pihak akan berkolaborasi sesuai dengan keahliannya masing-masing untuk menjamin kelancaran menjelajahi metaverse sekaligus memberikan pengalaman baru bagi pengguna.
NAP Info Lintas Nusa sendiri menjelaskan dirinya sebagai penyedia akses jaringan independen dan netral di Indonesia berkat infrastruktur kabel bawah laut miliknya sendiri yang menghubungkan Jakarta dan Singapura secara langsung. Perusahaan telekomunikasi ini menambahkan bahwa masa depan metaverse bergantung pada pengembangan ekosistemnya, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satu faktor yang cukup penting adalah interoperabilitas yang memungkinkan penguna berpindah dengan mulus antara ruang virtual. Dengan kata lain, koneksi internet yang mumpuni adalah penting.
“Kerja sama strategis dengan Matrix NAP Info sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka juga bisa menjadi contoh dan kami harap bisa menginspirasi perusahaan teknologi lainnya dalam memberikan solusi dan beradaptasi dengan perubahan digital serta mengakselerasi transformasi digital di Tanah Air,” sebut Michel Budi, Direktur Utama WIR Group sembari menambahkan pengembangan metaverse membutuhkan kesiapan dan partisipasi beragam pihak, termasuk perusahaan jasa telekomunikasi untuk menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat.
“Platform metaverse merupakan inovasi teknologi yang akan menjadi wajah peradaban di masa mendatang. Metaverse bukan hanya meningkatkan pengalaman manusia dalam memanfaatkan teknologi digital, tetapi juga menciptakan peluang-peluang baru yang sebelumnya tidak terpikirkan serta mempengaruhi segala aspek kehidupan, baik sosial, budaya, maupun ekonomi,” ujar Thomas Dragono (Managing Director, NAP Info Lintas Nusa).
“Untuk itulah perlu adanya dukungan infrastruktur jaringan yang canggih serta dapat diandalkan, bukan hanya dalam hal konektivitas tapi juga menyangkut kapasitas, kecepatan tinggi dan latensi yang rendah. Dengan begitu, pengguna bisa benar-benar menikmati pengalaman berinteraksi di dunia metaverse," pungkas Thomas Dragono.
KOMENTAR