Bersamaan dengan gelaran Asia-Pacific Digital Innovation Congress 2022 yang diadakan Huawei dan ASEAN Foundation selama dua hari di Singapura, Zeng Xingyun (President of Huawei Cloud Asia-Pacific) menyoroti strategi Huawei Cloud di Asia Pasifik.
Pada sesi Cloud Digital Innovation Summit, Zeng menyoroti enam strategi Huawei Cloud di Asia Pasifik. "Untuk industri, kami berfokus pada strategi Infrastructure as a Service, Technology as a Service, dan kolaborasi yang saling menguntungkan dengan mitra ekosistem untuk terus meningkatkan daya saing Huawei Cloud. Dan, untuk pasar, kami berfokus pada pendalaman transformasi digital, akselerasi teknologi cloud native dan inovasi bisnis, dan mengembangkan layanan khusus pelaku bisnis (B2B) terbaik untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan," jelas Zeng.
Huawei Cloud sendiri telah beroperasi di Asia Pasifik sejak 2018. Saat ini, Huawei tercatat menjadi salah satu dari 5 penyedia cloud teratas di kawasan dengan pertumbuhan yang paling pesat. Region Huawei Cloud telah diluncurkan di Hong Kong (Tiongkok), Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Kabar gembiranya, pada tahun ini Huawei Cloud juga telah mengumumkan kesediannya untuk meluncurkan Region Indonesia, serta access points di Filipina, Vietnam, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Di sela-sela penandatanganan MoU dengan mitra strategisnya Dataxet, Jason Zhang (President of Huawei Cloud Indonesia) mengatakan bahwa peluncuran Region baru di Indonesia pada 2022 akan menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan ekosistem cloud di Indonesia, serta meningkatkan sinergi dengan seluruh mitra ekosistem.
"Sebagai ekonomi digital terbesar di ASEAN, pelanggan kami di Indonesia berhak mendapatkan layanan dengan kualitas terbaik," ujar Jason.
Jason menekankan, melalui kolaborasi dengan mitra strategisnya, layanan cloud Huawei akan mampu mendorong percepatan transformasi digital dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Sedikit ditarik ke belakang, pada 2021 lalu, Huawei Cloud mencatat penambahan pelanggan kunci sebanyak 156% dan pertumbuhan mitra ekosistem sebanyak 90%. Lebih menarik lagi, para mitra membukukan pemasukan sebesar 150%, lebih tinggi dari pemasukan Huawei Cloud sendiri. Angka ini membuktikan totalitas komitmen Huawei Cloud bagi para mitranya.
Pada tahun yang sama, Huawei Cloud juga merilis strategi terbarunya, "Dive into Digital with Everything as a Service". Yang dimaksudkan dengan Everything meliputi visi dan pemahaman komprehensif Huawei terhadap industri. Biasanya, penyedia layanan cloud identik dengan istilah IaaS, PaaS, dan SaaS. Namun, untuk dapat mewujudkan transformasi digital di industri, dibutuhkan lebih dari sekadar teknologi dan sumber daya. Pengalaman, pelayanan, ide, dan segala bentuk dukungan yang bisa dibagikan penyedia layanan kepada pelanggan juga harus dimaksimalkan.
Sementara itu, pada 2022 ini, penawaran baru seperti layanan akselerator jaringan global (GA), layanan audio dan video secara real-time (SparkRTC), platform DevOps serba-ada untuk pengembangan software (DevCloud), dan database yang terdistribusi khusus untuk fungsi keuangan (GaussDB untuk openGauss) akan meluncur di Asia Pasifik.
Hingga saat ini, Huawei Cloud telah mengoperasikan 27 Region, 65 Availability Zones (AZ), dan 2.800 node untuk content delivery network (CDN) di seluruh dunia.
KOMENTAR