Tokopedia mengungkapkan bahwa produk dari Kategori Ibu dan anak serta Rumah Tangga menjadi kategori yang banyak dicari masyarakat pada kuartal II-2022.
Di kategori Ibu dan Anak, produk botol susu dan dot, mainan edukasi dan musikal bayi, alat makan bayi, sikat gigi dan pasta gigi bayi, serta mainan luar ruangan bayi menjadi beberapa produk yang laris dibeli.
Sementara pada kategori Rumah Tangga, benih bibit tanaman, toples makanan, keran air, pupuk, serta sprei dan bed cover menjadi beberapa produk yang banyak dicari.
Hal ini turut didorong oleh sederet inisiatif dari Tokopedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung para pegiat usaha lokal yang menawarkan produk kebutuhan keluarga.
“Misalnya Tokopedia Parents, yang merupakan ekosistem khusus untuk mempermudah keluarga Indonesia mendapatkan produk kebutuhan serta informasi relevan berkaitan dengan anak dan keluarga,” ujar Head of Category Development Tokopedia, Ramadhan Niendraputra.
“Inisiatif lainnya, yaitu Home Sweet Home yang menyediakan berbagai produk kebutuhan rumah tangga dengan menghadirkan berbagai promo menarik,” tambahnya.
Gandeng Psikolog, Ungkap Tips Manfaatkan Libur Sekolah untuk Tingkatkan Kemampuan Sosialisasi dan Melepas Jenuh Anak
Masih sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, dalam hal ini keluarga, Tokopedia bersama Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi berbagi lima kiat meningkatkan kemampuan sosialisasi anak serta ide untuk melepas kejenuhan anak selama libur sekolah.
1. Manfaatkan Teknologi Sesuai Usia
“Pemanfaatan teknologi secara tepat justru bisa meningkatkan kemampuan sosialisasi anak dan keterampilan lainnya. Misal, dengan bantuan orang tua, sesama anak bisa saling berbagi atau mengirim camilan ke teman sebaya atau melakukan workshop kerajinan tangan secara virtual,” jelas Anna.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan penggunaan gadget berdasarkan usia anak. Misalnya, untuk anak usia 2-6 tahun, penggunaan gadget dibatasi satu jam sehari dan harus didampingi orang tua. Ikuti juga aturan 20:20:20, yaitu 20 menit melihat layar gadget, lalu istirahatkan mata anak dengan menjauhkan gadget sekitar 20 kaki selama 20 detik.
2. Roleplay atau Bermain Peran
“Buat skenario konflik dengan anak, seperti memperebutkan mainan, bermain curang atau bicara dengan kata tidak sopan. Setelahnya, ajak anak diskusi dan mencari solusi bersama jika menghadapi berbagai situasi tersebut. Dengan bermain peran, anak akan memiliki gambaran riil terkait cara menyelesaikan masalah dengan orang lain,” jelas Anna.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR