Tidak dapat dipungkiri, biaya pendidikan anak semakin tinggi, terutama di kota-kota besar. Tentunya semua orang tua ingin anaknya mendapat pendidikan terbaik dengan fasilitas dan pengajaran unggul.
Namun, tidak semua orang tua memiliki kemampuan finansial yang mapan. Salah satu penyebabnya adalah banyak orang tua yang terlambat mempersiapkan pendidikan anak-anak mereka di tengah inflasi pendidikan yang terus meningkat.
Ricky Alexander Samosir, selaku PR Manager Qoala mengungkapkan bahwa rata-rata biaya pendidikan di Indonesia naik sekitar 15% hingga 20% per tahun.
“Oleh karena itu, orang tua harus merencanakan pendidikan anak sedini mungkin, sehingga masa depan pendidikan anak bisa lebih terjamin. Jaminan ini juga meliputi berbagai jenis produk rencana pendidikan, termasuk tabungan, investasi, maupun proteksi pendidikan,” kata Ricky.
Perencanaan keuangan untuk pendidikan anak juga berfungsi sebagai bentuk antisipasi terhadap risiko finansial yang mungkin dialami pada saat anak melangsungkan pendidikan.
Berikut ini adalah cara mempersiapkan pendidikan anak di masa depan a la startup insurtech Qoala:
1. Menentukan instansi pendidikan
Prinsip perencanaan pendidikan sejatinya untuk memberikan akses pendidikan terbaik bagi anak, maka tidak ada salahnya untuk menentukan instansi pendidikan yang akan mereka tempuh sejak awal.
Namun, orang tua juga harus tetap memberikan kebebasan bagi anak untuk memilih. Pasalnya, pendidikan yang berhasil tentu berasal dari minat dan bakat sang anak.
2. Menyusun anggaran pendidikan
Biaya pendidikan menjadi unsur penting dalam perencanaan keuangan. Setidaknya saat menentukan anggaran pendidikan, orang tua bisa membuat estimasi awal besaran biaya yag akan dikeluarkan.
Dari estimasi tersebut, akan lebih mudah untuk memperkirakan pengeluaran pendidikan hingga menentukan sumber pendanaannya.
Jangan lupa untuk memperkirakan kemungkinan inflasi atau perubahan biaya pendidikan di masa yang akan datang.
Penulis | : | Indah PM |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR