Penyedia kerja sektor swasta sangat membutuhkan talenta yang memiliki perpaduan keterampilan digital dasar dan keterampilan interpersonal.
Namun menurut penelitian “Mind the Gap: Mapping Youth Skills for the Future in Asean” yang diluncurkan ASEAN Foundation menemukan fakta lain bahwa mayoritas kaum muda Indonesia tidak mempunyai cukup keterampilan di bidang digital, baik pada level dasar maupun lanjutan.
Penelitian yang berkolaborasi dengan Plan International dan didukung oleh Google.org ini menemukan bahwa 32% responden memiliki sedikit atau tidak menguasai keterampilan digital di tingkat dasar serta 48% hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak menguasai keterampilan digital lanjutan.
Sementara keterampilan digital lanjutan hanya dikuasai oleh 25% kaum muda Indonesia.
Adapun setengah kaum muda Indonesia, yaitu sebanyak 64%, merasa bawa bahwa keterampilan di bidang self-leadership atau kepemimpinan diri paling utama membantu mendapatkan pekerjaan.
Keterampilan dalam bidang ini di antaranya manajemen waktu, kewirausahaan, inisiatif, sifat dapat dipercaya, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan.
Pada posisi kedua, keterampilan interpersonal seperti kepemimpinan atau kerja tim dianggap mendukung dalam mendapatkan pekerjaan oleh 42% responden.
Namun kaum muda Indonesia masih termotivasi untuk mempelajari keterampilan digital lebih dalam.
Sekitar 40% responden penelitian Mind the Gap merasa penting untuk meningkatkan keterampilan digital dasar mereka.
Selain itu, terdapat 35% kaum muda yang percaya bahwa peningkatan keterampilan digital tingkat lanjutan diperlukan di dunia kerja.
Kecocokan keterampilan dengan kebutuhan di industri dibutuhkan untuk menghadapi tantangan memasuki dunia kerja.
Angka pengangguran kaum muda di Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di ASEAN, bahkan hampir mencapai 7% lebih tinggi daripada rata-rata global 2020 dengan setidaknya 1 dari 5 kaum muda usia produktif di Indonesia menganggur.
Mereka juga sering dikategorikan sebagai kelompok rentan yang menghadapi kondisi pekerjaan berkualitas rendah, upah rendah, kekurangan pengalaman dan lingkungan kerja yang buruk.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR