Situasi ini semakin diperparah oleh krisis COVID-19 yang sangat berdampak pada pekerja muda ASEAN.
Terhitung sebanyak 6,2% generasi muda kehilangan pekerjaan, angka ini lebih besar jika dibandingkan dengan orang dewasa yang berada di 2,8%.
Tren ini diperkirakan akan semakin menempatkan generasi muda terpinggirkan (underserved youth), seperti perempuan dan difabel, dalam posisi yang kurang menguntungkan.
Oleh sebab itu, berupaya mendalami isu sehingga dapat menghadapi tantangan ini dengan pendekatan yang efektif, penelitian Mind the Gap menjangkau total 1.080 responden dan 320 peserta FGD dan wawancara dari sepuluh negara ASEAN.
Penelitian yang merupakan bagian dari program Bridges to the Future: ASEAN Youth Employment ini berfokus pada kaum muda dari kelompok minoritas, perempuan, difabel, pengangguran dan pekerja dengan pendapatan di bawah minimum.
“Dengan dunia mulai bergerak memasuki era pasca COVID-19, dampak pandemi masih terasa. Perubahan drastis di dunia kerja saat ini mewajibkan kaum muda untuk beradaptasi lebih cepat, baik itu melatih kembali atau meningkatkan keterampilan mereka dengan mandiri. Di sinilah program Bridges to the Future: ASEAN Youth Employment berperan. Satu tujuan dari program ini yaitu mendukung generasi muda ASEAN untuk tak hanya menguasai keterampilan terkini yang diperlukan untuk (kembali) memasuki dunia kerja, tapi juga membangun ekonomi pasca pandemi yang berkelanjutan,” kata Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr. Yang Mee Eng.
Sejalan dengan laporan penelitian, Bridges to the Future: ASEAN Youth Employment juga merayakan capaian penting lainnya melalui soft launch pusat informasi pekerjaan ASEANJobs.org.
Website ini akan menjadi solusi yang berkelanjutan dalam membantu kaum muda di ASEAN untuk terhubung dengan pemberi kerja di berbagai negara ASEAN dan mendapatkan peluang kerja.
Perusahaan, organisasi nirlaba, organisasi publik dan swasta dapat memanfaatkan ASEANJobs.org sebagai platform untuk menjangkau dan mempekerjakan lebih banyak kandidat muda.
Dukungan dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta tersebut akan mendorong keberhasilan dalam menjembatani kesenjangan pekerjaan di ASEAN.
“Kami bangga dapat menyaksikan perkembangan platform baru untuk memperlancar akses informasi karir bagi kaum muda melalui ASEANJobs.org. Pusat informasi pekerjaan ini, saya yakin, dapat menjadi platform yang bagus bagi generasi muda ASEAN, tak hanya untuk dapat menemukan peluang kerja dan meningkatkan kemauan untuk reskill dan upskill kemampuan mereka, tetapi juga untuk memperluas koneksi dengan kaum muda dan berbagai penyedia kerja,” kata Marija Ralic, Google.org Lead for Google APAC.
Pada akhirnya, dengan menguasai berbagai keterampilan yang dibutuhkan akan membantu generasi muda dalam meraih pekerjaan impian.
Baca Juga: Persiapkan Talenta Digital di Dunia Kerja, SAP Indonesia Hadirkan STAR
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR