Amber Alerts dikembangkan dalam kerja sama dengan berbagai organisasi seperti Pusat Nasional untuk Anak Hilang & Tereksploitasi (NCMEC) di Amerika Serikat, Pusat Internasional untuk Anak Hilang & Tereksploitasi, Badan Kejahatan Nasional di Inggris, Kantor Kejaksaan Agung di Meksiko, dan Polisi Federal Australia.
Amber Alerts akan tersedia dalam beberapa minggu ke depan di 25 negara termasuk Argentina, Australia, Belgia, Bulgaria, Kanada, Ekuador, Yunani, Guatemala, Irlandia, Jamaika, Korea, Lithuania, Luksemburg , Malaysia, Malta, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Rumania, Afrika Selatan, Taiwan, Ukraina, Inggris Raya, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Instagram mengatakan, pihaknya juga berencana memperluas Amber Alerts ke lebih banyak negara.
Sementara itu, perusahaan induk Instagram yakni Meta telah meluncurkan Amber Alerts di Facebook pada 2015. Meta mengatakan, fitur tersebut telah membantu ratusan kasus yang membahayakan anak di Amerika Serikat dan seluruh dunia.
KOMENTAR