Pemanfaatan artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML) kian marak di berbagai bidang. Salah satu pendorongnya adalah demokratisasi AI dan ML melalui berbagai layanan yang memudahkan implementasi kedua teknologi tersebut, seperti yang disediakan oleh Amazon Web Services (AWS).
IDC mencatat, 31% dari 2000 pengambil keputusan dan profesional TI di seluruh dunia menyatakan bahwa inisiatif AI/ML di perusahaannya sudah masuk tahap production.
Sementara hasil studi pasar machine learning dan data science yang dirilis Dresner pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa 59% dari enterprise besar di seluruh dunia sedang dalam tahap deployment keduanya.
Namun saat AI/ML mulai menemukan momentumnya, perusahaan masih berkutat dengan sejumlah kendala. Salah satu kendala yang disebutkan IDC adalah penanganan data. Perusahaan tidak punya banyak waktu untuk membangun, melatih, dan men-deploy model-model AI. Sementara banyak pula organisasi yang tidak memiliki cukup keahlian atau kemampuan untuk menyiapkan data.
Senada dengan temuan IDC, Donnie Prakoso, Senior Developer Advocate, ASEAN, AWS menyebutkan bahwa tantangan utama bagi bisnis dalam implementasi machine learning adalah kebutuhan tenaga ahli dan ketersediaan sumber daya yang mumpuni.
Donnie memaparkan, developer dengan keahlian khusus di bidang machine learning belum banyak tersedia. Selain itu, dalam tahap pembelajarannya pun para developer ini membutuhkan lingkungan yang termutakhir, baik dari sisi CPU, GPU, memori, hingga penyimpanan atau storage.
Hal ini, menurut Donnie, yang melatarbelakangi langkah demokratisasi dan pemerataan keahlian machine learning bagi setiap developer, baik di tingkat pemula maupun ahli. Caranya, AWS menyediakan berbagai services atau layanan yang akan memudahkan pelanggan mengimplementasikan machine learning.
AI Services, Cara Mudah Dapatkan Kemampuan Machine Learning
AWS membagi layanan machine learning dalam tiga lapisan/layer: layanan AI, layanan machine learning, dan machine learning framework & infrastructure.
Di lapisan teratas adalah layanan AI untuk para developer yang ingin mengimplementasikan machine leaning melalui API. “Atau dengan kata lain para developer ini tidak perlu repot membangun model (AI/ML) sendiri,”jelas Donnie.
Misalnya, untuk meningkatkan kemampuan personalisasi pada aplikasi, AWS menyediakan recommendation engine melalui Amazon Personalize. Ada pula Amazon Textract untuk kebutuhan intelligent document processing, serta Amazon Comprehend untuk memperoleh insight dari dokumen.
Donnie menekankan, dengan layanan ini, pengguna tidak perlu membangun model machine learning sendiri dan dari nol; dan proses dalam siklus implementasi berlangsung dalam hitungan detik.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR