Menurut Founder dan CEO Qlue Rama Raditya, pemanfaatan AI bagi industri diprediksi mampu meningkatkan efisiensi operasional perusahaan hingga 30% dan meningkatkan produktivitas karyawan hingga 80%, sesuai prediksi dari Mckinsey pada 2021 lalu.
Melalui pemanfaatan ekosistem teknologi digital berbasis AI seperti yang dikembangkan oleh Qlue, proses operasional akan bersifat end-to-end sehingga menjadi lebih efektif dan efisien ketika AI diimplementasikan di lapangan.
"Kecerdasan buatan dapat membantu kita bekerja secara efisien, dan implementasi solusi kecerdasan buatan yang berbasis deep learning bisa membantu menghasilkan analisis data lebih akurat sehingga dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik. Optimalisasi ekosistem digital ini menjadi kunci pengembangan bisnis yang sejalan dengan pertumbuhan konektivitas di Indonesia demi meningkatkan stabilitas dan skalabilitas bisnis," ujar Rama.
Senada dengan Irzan dan Rama, Achmad Soegiarto Chief Strategy & Technology Officer Kalla Group mengatakan “Konsumen kini memiliki preferensi yang semakin banyak dengan berbagai macam keunggulan informasi yang berjalan serba cepat. Dengan kondisi ini bisnis harus mampu menjadi lebih personal serta lebih dekat dengan konsumen sehingga strategi bisnis yang diterapkan menjadi tepat guna dan menggunakan teknologi yang tepat pula.”
Tingkat konsumsi akan kebutuhan teknologi AI kian meningkat oleh beragamnya perusahaan yang menawarkan produk atau jasa ke end-customer, sejalan dengan itu partisipasi dari enabler seperti startup akan sangat dibutuhkan untuk menjawab adaptasi teknologi baru ini. Kalla Group melalui program Startup Hunt berusaha mempertemukan ekosistem di lintas industri bisnis Kalla Group dengan para startup penyedia jasa kecerdasan buatan yang merupakan enabler AI.
Perubahan gaya hidup konsumen yang menuntut respon bisnis tanpa kenal waktu membuat bisnis harus mampu mempersiapkan bagaimana kegiatan operasionalnya mampu berjalan secara seimbang. Teknologi praktis dari kecerdasan artifisial yang berbentuk chatbot atau voicebot perlahan mulai banyak diimplementasikan oleh berbagai jenis industri untuk merespon dinamika pasar yang terus bergerak cepat.
“Dengan membaca serta mengerti dari data-data yang dikoleksi oleh sebuah bisnis, kita mampu menganalisa bagaimana perilaku konsumen sampai produk yang paling laku. Bisnis pun juga mampu melihat peluang dengan analisa data yang tepat, sehingga kesempatan ini bisa dimaksimalkan oleh teknologi kecerdasan artifisial walau bisnis memiliki sumber daya yang terbatas namun tetap ingin maksimal dalam meningkatkan produktivitas” tutup Irzan.
KOMENTAR