Dalam rangka menyambut Hari UMKM Nasional yang jatuh setiap 12 Agustus, PT Esensi Solusi Buana (ESB), penyedia ekosistem berplatform teknologi khusus untuk bisnis F&B, meluncurkan kampanye bertajuk “Entrepreneur Saling Bantu”.
Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM (Agustus, 2022), jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.
Tingginya jumlah UMKM di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan yang ada. Salah satunya adalah pandemi, di mana Bank Indonesia mencatat sebanyak 87,5% UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, sekitar 93,2% terdampak negatif di sisi penjualan. Di sisi lain, pandemi juga telah mendorong akselerasi transformasi digital, pengaruh perubahan perilaku konsumen dari offline ke online.
“Disrupsi digital telah membuka akses bagi banyak UMKM hingga di level warung tradisional. Itulah sebabnya ESB melihat setiap UMKM kuliner memiliki potensi yang sangat besar. Pemilik bisnis kuliner bisa mendapatkan banyak keuntungan dan peningkatan daya saing apabila mereka terbuka dengan digitalisasi. Ekosistem ESB memberikan solusi bagi penggunanya untuk mencapai potensi optimal karena mereka bisa fokus sepenuhnya pada pengembangan bisnis dan produk tanpa dipusingkan dengan kendali operasional sehari-hari seperti kasir, pencatatan, laporan keuangan, pemesanan, dan sebagainya,” kata Gunawan Woen, CEO dan Founder dari ESB.
Gunawan menegaskan bahwa efisiensi merupakan hal penting bagi setiap bisnis. Ia menyebut, melalui laporan keuangan yang mendetail, enterpeneur bisa melihat 3 beban terbesar pada proses bisnis mereka sehingga bisa fokus untuk mengurangi cost.
"Beban terbesar di bisnis F&B yang pertama adalah food cost. Kalau bisa mengatur inventori dengan benar, pemakaiannya dijaga dan membeli dengan jumlah benar, efisiensi akan dapat menaikkan profit. Beban terbesar kedua adalah employee cost, karena itu efisiensi jumlah karyawan dapat menghasilkan penghematan lebih banyak lagi. Beban terbesar ketiga adalah location cost. Kalo lokasi masih sewa, maka enterpreneur harus dapat memanfaatkan lokasi sewa secara maksimal untuk mengisi idle capacity. Dengan begini profit akan meningkat kira-kira 2 atau 3 kali lipat,” tegas Gunawan.
Untuk mendukung kampanye ini, ESB memperkenalkan produk unggulannya ESB POSlite. Fitur yang dimiliki ESB POSlite diklaim mampu memberikan banyak solusi untuk efisiensi biaya. Berikut ini beberapa fitur yang memberikan kenyamanan kepada pemilik bisnis, seperti:
KOMENTAR