“Para mentor ini membantu siswa mempelajari, misalnya AI lifecycle, bagaimana membuat projek, bagaimana mengidentifikasi masalah, menentukan teknologi yang tepat untuk membuat solusi dari masalah tersebut. Ini yang membuat program ini sedikit berbeda,” jelas Shweta.
Lahirkan Problem Solver dan Inovator
Selain itu, Shweta mengemukakan tiga hal lain yang membuat program ini berbeda. Pertama, para siswa tidak hanya belajar tentang teknologi tapi juga kecakapan yang disebut core skill dalam terminologi Intel.
“Kami menyebutnya core skill karena menurut kami kecakapan ini jauh lebih penting dari sekadar soft skill. Para siswa belajar tentang AI ethics, hal-hal yang berhubungan dengan AI privacy, AI bias, dan sebagainya, yang sama pentingnya dengan kecakapan teknologi,” ungkap Shweta.
Kemudian para siswa juga dibekali kemampuan untuk memercayai teknologi sehingga mereka diharapkan dapat mengaplikasikannya dengan lebih baik. Dan pembeda yang ketiga adalah program ini mendorong peserta untuk mengawali pengembangan sistem AI dengan melihat masalah yang ada di sekitar mereka, dan mencari solusi yang tepat.
Dengan cara ini para siswa diharapkan akan menjadi problem solver dan inovator di masa depan. “Itulah mengapa kami melihat siswa-siswa ini sebagai inovator generasi yang akan datang, bagi dunia, bukan hanya bagi Indonesia,” tandas Shweta.
Selain AI for Youth, Intel juga memperluas akses terhadap emerging techology melalui program AI for Future Workforce. Melalui program ini, Intel menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informasi RI untuk mempersiapkan talenta muda memasuki dunia kerja.
Apa bedanya dengan AI for Youth? “Dari perspektif kecakapan teknologi, AI for Youth mencakup kecakapan awal di bidang computer vision, natural language processing, dan AI untuk data. Program ini mencakup pemrograman dasar yang dibutuhkan pelajar untuk membuat projek seperti yang saat ini diperlihatkan,” jelas Shweta.
Sementara melalui AI for Future Workforce, talenta muda akan diajak mempelajari teknologi AI secara lebih mendalam. Selain itu, peserta program juga akan dibekali kecakapan-kecakapan lain terkait keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini, seperti computational thinking, manajemen, kewirausahaan, dan sebagainya.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR