Secara default, backlight kibor langsung aktif saat laptop menyala. Backlight ini memiliki warna spektrum yang terdiri dari warna biru di area bawah, warna jingga di sebagian sisi kanan, dan warna merah muda di sebagian sisi atas. Warna ini tidak bisa diubah dan Anda hanya bisa mengubah tingkat kecerahan yang terdiri dari empat level. Meski tanpa area numpad, tombol-tombolnya cukup lengkap dengan tata letak yang tidak terlalu rapat.
Pada baris paling atas, MSI juga menempatkan tombol-tombol pintasan untuk memudahkan mengoperasikan fungsi tertentu. Misalnya saja tombol F8 yang juga berfungsi mengatur tingkat kecerahan backlight kibor, atau tombol F7 yang akan mengaktifkan fasilitas untuk mengubah profil sistem pendingin.
Tombol Caps Lock memiliki LED sebagai penanda saat aktif, dan Anda akan menjumpai tombol power berada satu area dengan tombol lainnya. Namun, MSI sudah merancang agar tombol Power tidak akan langsung mematikan laptop saat tidak sengaja tertekan. Ini sebagai upaya untuk menghindari pengguna saat salah menekan tombol.
Untuk koneksinya, secara berurutan di sisi kiri ada porta adaptor, USB 3.2 Standard-A, dan jack audio. Sementara, di sisi kanan terdapat dua USB 3.2 Type-C yang salah satunya dukung DisplayPort, satu USB 3.2 Standard-A, dan HDMI. Sayangnya, USB 3.2 Type-C tidak mendukung Thunderbolt. Dengan pilihan koneksi tersebut, Anda bisa menghubungkan sampai tiga monitor secara bersamaan.
Sebagai laptop untuk bermain gim, kombinasi prosesor dan kartu grafis yang digunakan di atas kertas sudah sangat mumpuni untuk menjalankan gim-gim AAA terbaru. Begitu pula saat digunakan bermain gim. Misalnya saja pada Rise of The Tomb Raider yang mencapai skor rata-rata 99 fps pada pengaturan grafis High. Sementara, Forza Horizon 4, skornya mencapai rata-rata 68 fps dengan pengaturan grafis Ultra.
Performa kencang berbasis kartu grafis atau prosesor juga dibuktikan dengan skor pengujian yang yang tinggi. Hal ini terlihat pada skor pengujian seperti Cinebench R20 ataupun PCMark 10. Begitu pula dengan proses transcoding video dan audio yang lebih cepat. Saat stress test, frekuensi kerja alias clock prosesor ada pada kisaran 3,5 GHz. Frekuensi ini memang masih jauh dari frekuensi kerja maksimalnya yang 4,8 GHz. Namun, hal ini agar suhu tidak terlalu tinggi sehingga sistem bisa bekerja dengan baik dan stabil. Untuk hasil lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel yang kami cantumkan di halaman akhir.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR