Untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju di masa mendatang, 74.962 desa yang ada saat ini perlu memiliki kemampuan untuk memanfaatkan IT (Informasi Teknologi).
Oleh karena itu, Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) menilai konsep smart village (desa cerdas) sangat penting untuk diterapkan oleh desa-desa di Tanah Air.
“Desa cerdas adalah ketika sebuah desa bisa memanfaatkan teknologi untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di desa tersebut. Mulai dari masalah seperti banjir, masih banyaknya hama, kerusuhan antar desa, ekonomi yang masih kurang dan lainnya,” kata Bambang Dwi Anggono, Direktur LAIP, Kemkominfo, saat presentasi di acara bertajuk “Percepatan Transformasi Digital Desa” yang digelar secara daring, Kamis (8/9/2022).
“Nah, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk mengatasi berbagai masalah ini. Apakah banjir bisa diatasi dengan komputer atau internet? Tentu tidak secara langsung. Tetapi kita bisa mendorong adanya solusi untuk mengatasi banjir melalui pemanfaatan IT, membangun partisipasi dan sebagainya. Itu merupakan contoh cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada di desa,” sambung Bambang.
Kolaborasi pun menjadi salah satu hal penting untuk mengatasi masalah yang ada di desa, atau di sebut Bambang dengan Kolaborasi 4.0.
Kolaborasi ini dilakukan antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan masyarakat.
“Itu untuk berkolaborasi secara smart. Smart ini bukan hanya kita cerdas, tapi ada maknanya juga dengan memanfaatkan IT kemudian membangun smart government, smart village dan sebagainya. Smart dalam hal ini bukan sekedar kita mencari langkah-langkah yang biasa, tapi kita mencari langkah yang sebaiknya luar biasa,” pungkas Bambang.
Baca Juga: Smart City Kota Dumai: buat KTP bisa dari rumah berkat SiLawo
Baca Juga: Smart City Kabupaten Jombang: Membuat Warga Mudah Urus Dokumen
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR