ITSEC Asia hari ini di Jakarta kembali membagikan tips keamanan siber. Bila sebelumnya untuk mengamankan data pribadi di dunia maya, seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini; kali ini tips keamanan siber yang dibagikan diperuntukkan bagi PSE (penyelenggara sistem Elektronik). ITSEC Asia menyebutkan bahwa saat ini, ketika data sudah menjadi sebuah aset bernilai, banyak serangan siber yang menyasar data dari lembaga atau perusahaan PSE.
ITSEC Asia pun mencontohkan sejumlah dugaan insiden keamanan siber di tanah air. Empat di antara dugaan insiden keamanan siber yang dimaksud adalah mengenai data pendaftaran kartu SIM, data bank, catatan medis pasien rumah sakit, dan data riwayat penelusuran yang sempat ramai beberapa waktu lalu. Keempatnya makin menegaskan pentingnya keamanan siber bagi PSE.
“Serangan siber dan kebocoran data dapat berdampak luas mulai dari kerugian operasional atau finansial dari PSE itu sendiri, dan juga potensi kejahatan digital bagi pengguna yang terdampak dari kebocoran data pribadi mereka,” sebut Andri Hutama Putra (Presiden Direktur ITSEC Asia) sembari menegaskan ancaman peningkatan kebocoran data perlu diwaspadai oleh para PSE — perlu memastikan keamanan siber yang dimiliki, terutama untuk yang menyimpan data pribadi masyarakat.
Lebih lanjut, ITSEC Asia mengatakan bahwa PSE perlu membekali diri dengan infrastruktur keamanan siber untuk memproteksi dirinya dari ancaman siber. PSE perlu membentuk tim keamanan siber atau bermitra dengan penyedia layanan keamanan siber. Selain itu, perlu adanya IT security roadmap yang jelas, terarah, dan berkomitmen yang meliputi people, process, dan technology.
Tak hanya itu, ITSEC Asia menambahkan bahwa hal-hal tersebut perlu didukung dengan teknik-teknik yang wajib dilakukan secara rutin oleh PSE untuk menjamin bahwa aplikasi dan infrastruktur yang dimiliki aman. Berikut tips ITSEC Asia mengenai teknik-teknik bersangkutan, seperti yang dikutip dari rilis yang InfoKomputer terima.
1. Lakukan Penetration Testing
Penetration testing atau pentest dilakukan dengan menyimulasikan serangan siber terhadap aplikasi atau jaringan untuk menemukan celah keamanan. Pentest berfungsi sebagai evaluasi untuk memperbaiki tingkat keamanan. Lakukan pentest untuk aplikasi sebelum diluncurkan ke publik maupun bila ada perubahan. Lakukan pentest secara rutin setiap tahun untuk aplikasi kritikal. Celah keamanan yang ditemukan haruslah ditutup.
KOMENTAR