2. Lakukan Red Teaming
Lakukan simulasi serangan siber yang lebih komprehensif melalui red teaming. Lebih dari sekadar mengetes jaringan atau aplikasi, red teaming melakukan simulasi serangan siber yang menyeluruh dan mendalam pada infrastruktur internal meliputi people, process, dan technology. Red teaming bertujuan melatih kemampuan organisasi dan tim internal (blue team) dalam mendeteksi, merespons, dan mencegah serangan siber.
3. Bentuk SoC
Bentuk SOC (security operation center) untuk memantau secara ketat dan nonstop (24/7) sistem aplikasi yang krusial untuk meningkatkan visibilitas keamanan, mempersingkat waktu deteksi dan respons terhadap serangan siber, dan membantu memperhitungkan risiko dari ancaman siber. Dalam read teaming tadi, SOC adalah sebagai blue team.
4. Lakukan Patching dan Hardening
Lakukan patching pada peranti lunak. Pasalnya, selain bisa untuk menambah fitur dan meningkatkan performa, patching juga untuk memperbaiki bug/error dan menutup celah keamanan. Hardening memberikan langkah lebih lanjut untuk memperkuat sistem keamanan yang meliputi jaringan, server, aplikasi, basis data, dan sistem operasi.
5. Kembangkan Incident Response Plan
Kembangkan sebuah incident response plan, yaitu panduan atau prosedur bagi organisasi untuk mendeteksi dan menangani insiden serangan siber atau pelanggaran data. Perencanaan juga perlu meliputi pembentukan tim incident response yang dapat mengkoordinasikan sumber daya yang ada untuk mengeliminasi ancaman siber dan meminimalisasi kerusakan atau kerugian dari sebuah insiden serangan siber.
6. Terapkan Komitmen Manajemen
Selain pembuatan protap keamanan siber, dalam proses pengelolaanya perlu ada komitmen dari seluruh manajemen organisasi. Mulai dari level atas sampai yang rendah perlu pemahaman untuk melindungi data, bukan terbatas pada departemen TI saja. Oleh karena itu, terapkan komitmen manajemen. Komitmen keamanan siber ini juga perlu dijalankan berkelanjutan dalam berbagai implementasi yang meliputi pembaharuan protap, audit berkala, peningkatan peranti lunak dan peranti keras, serta pengembangan keahlian.
KOMENTAR