Saat ini, Opsicorp telah dipercaya oleh berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Beberapa di antaranya seperti Avrist, Kanmo Retail, Pegadaian, Pertamina dan Sritex.
Untuk mendapat keuntungan dari perusahaan-perusahaan seperti di atas, karena Opsigo bergerak di bidang penyediaan platform maka menerapkan model bisnis yang Edward sebut sebagai Software as a Service (SaaS).
“Konsumen dapat membayar dalam per transaction basis. Kami charge per dokumen yang disetujui dengan biaya Rp15.000 melalui Opsicorp,” tutur Edward.
Lebih lanjut, untuk memastikan setiap proses transaksi dan penyimpanan data transaksi yang dilakukan korporasi terjaga dengan aman, Opsigo memanfaatkan teknologi cloud computing dari Microsoft Azure sebagai mesin virtual (Virtual Machine).
“Karena produk atau layanan yang diberikan Opsigo sangat berkaitan dengan transaksi keuangan, perusahaan harus dapat menjamin keamanan data dan sistem layanan. Security Microsoft pun memberikan assurance bahwa sistem kami akan tetap secure, sehingga mencegah menimbulkan kerugian untuk nasabah ataupun perusahaan,” jelas Edward.
“Selain itu, pelanggan Opsigo, baik itu dari BUMN maupun enterprise, secara umum juga memanfaatkan ekosistem Microsoft seperti Microsoft Azure, sehingga sistem Opsigo mudah terintegrasi dengan sistem mereka,” sambungnya.
Berkat inovasi dan pertumbuhannya bersama Microsoft, Opsigo sukses terpilih sebagai Microsoft Independent Software Vendor tahun 2019.
Perusahaan ini juga telah mendapatkan sertifikasi NDC (New Distribution Capability) dari Singapore Airlines dan Emirates yang memungkinkan integrasi langsung antara Opsigo dengan sistem dari kedua maskapai penerbangan tersebut.
Pada tahun 2021, Opsigo juga menjadi peserta gelombang pertama dalam Startup Pitch (HUB.ID) yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), di mana Opsigo dihubungkan dengan MDI Ventures sebagai investor.
Tantangan Utama yang Dihadapi
Ketika ditanyai soal tantangan, Edward mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi Opsigo saat ini salah satunya adalah pendanaan.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR