Sony resmi meluncurkan kamera Sony FX30 ke Indonesia sekaligus melengkapi rangkaian Cinema Line yang merupakan kamera sinema ringkas 4K Super 35.
President Director PT Sony Indonesia, Koji Sekiguchi mengatakan kamera Sony FX30 menawarkan berbagai fitur profesional dari Cinema Line dengan harga menarik sehingga cocok digunakan oleh para filmmaker pemula, videografer, dan kreator konten.
"Kamera ini merupakan model entry dari rangkaian Cinema Line yang cocok digunakan untuk filmmaker pemula, content creator, dan videografer karena memiliki berbagai fitur profesional dari Cinema Line dengan harga yang lebih mudah dijangkau," tutur Koji dalam konferensi pers di Jakarta Selatan.
Sony FX30 menawarkan ekspresi sinematik dengan sistem pencitraan terbaru untuk para filmmaker. Kamera ini dilengkapi dengan sensor APS-C Exmor R™ CMOS (Super 35 format) back-illuminated 20,1 megapiksel terbaru dengan dual base ISO (800/2500) untuk menghadirkan sensitivitas tinggi, noise rendah, dan latitude 14+ stops.
FX30 mendukung berbagai codec perekaman video. Kamera ini dapat merekam 4K Super 35 (rasio 16:9) dengan melakukan oversampling dari 6K hingga 60fps. FX30 juga memiliki kemampuan untuk merekam dalam kecepatan frame tinggi, termasuk 4K pada 120fps dan full HD pada 240fps. Kedua mode perekaman 16:9 dapat merekam pada 10-bit 4:2:2. Sementara konektor HDMI Type-A dapat digunakan untuk menghasilkan 4K, 16-bit RAW ke perekam eksternal.
Seperti Cinema Line lainnya, FX30 memiliki mode pengambilan gambar Log dengan mengaktifkan mode Cine El, Cine El Quick, dan Flexible ISO untuk perekaman dengan kurva gamma S-Log3 yang memungkinkan lebih banyak fleksibilitas ketika melakukan color grading.
Ketiga mode ini memungkinkan perekaman video sambil melakukan monitoring dengan LUT yang sesuai untuk melihat preview hasil gambar final. Selain itu, FX30 dilengkapi dengan pilihan tampilan sinematik bawaan, seperti Sony S-Cinetone™ dan dapat melakukan pengambilan foto tunggal.
Kamera ini menawarkan kemampuan pemrosesan gambar canggih dengan mesin pemrosesan BIONZ XR untuk gradasi natural dan reproduksi warna realistis. FX30 memiliki fitur autofocus dengan pengaturan seperti Real-time Eye AF (manusia, hewan, atau burung), Real-time Tracking, Pengaturan Detailed AF, dan AF Assist.
Kreator itu juga memiliki kontrol lebih ketika menggunakan Focus Map, yang memudahkan untuk memvisualisasikan kedalaman bidang, serta Breathing Compensation yang menawarkan sudut pandang yang stabil pada saat melakukan pemfokusan. Kamera ini juga memiliki stabilisasi yang efektif untuk perekaman run and gun menggunakan Active Mode berkat stabilisasi gambar optik internal 5-axis dan sinkronisasi time code.
FX30 memiliki desain flat top dengan titik-titik pemasangan aksesori. Sehingga pengguna mudah melakukan pengambilan gambar dengan tangan atau handheld, pengambilan gambar dari sudut rendah, pemasangan pada gimbal, atau menambahkan aksesori. Sony FX30 juga memiliki unit pegangan XLR yang dapat digunakan untuk pengambilan gambar dari sudut rendah. Ada pula dua input audio XLR dan mini jack stereo 3,5 mm untuk perekaman 4 saluran.
FX30 dan FX30B memiliki dua slot kartu memori yang kompatibel dengan kartu CFexpress Type A dan kartu SDXC/SDHC, sehingga menghadirkan pengalaman pengambilan gambar yang leluasa bagi para kreator.
Harga Sony FX30 mulai dijual Rp 33.999.000. Sony juga menyediakan versi lebih murah lewat FX30B dengan harga Rp 27.999.000. Keduanya mulai tersedia di Indonesia pada November mendatang.
KOMENTAR