Berikut adalah keenam tren 5G yang dibagikan Ericsson tersebut, seperti yang dipetik dari rilis yang InfoKomputer terima. Keenam tren 5G ini dipercaya Ericsson memengaruhi gelombang adopsi 5G berikutnya di dunia maupun di Indonesia.
1. Adopsi 5G konsumen memiliki resiliensi dalam menghadapi inflasi: setidaknya 510 juta konsumen di 37 pasar kemungkinan akan menggunakan 5G pada tahun 2023.
2. Gelombang pengguna berikutnya yang menuntut: dibandingkan dengan pengguna awal yang lebih peduli dengan layanan inovatif baru yang dimungkinkan oleh 5G, gelombang pengguna 5G berikutnya memiliki ekspektasi tinggi terhadap kinerja 5G, terutama soal jangkauan jaringan.
3. Ketersediaan 5G yang dirasakan (perceived) — dan bukannya jangkauan (coverage) 5G terhadap populasi — muncul sebagai tolak ukur kepuasan baru di kalangan konsumen. Jangkauan geografis, jangkauan di dalam atau luar ruangan, dan jangkauan hot spot untuk suatu kelompok konsumen yang berkumpul di suatu titik menjadi lebih penting untuk membangun persepsi pengguna daripada jangkauan populasi.
4. 5G mendorong penggunaan enhanced video dan AR. Selama dua tahun terakhir, waktu yang dihabiskan pengguna 5G untuk menggunakan aplikasi AR telah meningkat dua kali lipat menjadi dua jam per minggu.
5. Model monetisasi 5G diperkirakan akan berkembang: 6 dari 10 konsumen mengharapkan teknologi yang ditawarkan 5G melampaui kapasitas data dan kecepatan, menjadi kemampuan jaringan yang disesuaikan berdasarkan permintaan untuk kebutuhan spesifik.
6. Penggunaan 5G menjadi modal adopsi teknologi metaverse. Pengguna 5G rata-rata sudah menghabiskan satu jam lebih banyak per minggu daripada pengguna 4G dalam menggunakan layanan terkait metaverse. Mereka juga memperkirakan durasi konten video yang akan dikonsumsi setiap minggu di perangkat seluler menjadi dua jam lebih lama. Satu setengah jam di antaranya akan dikonsumsi menggunakan kacamata AR/VR (virtual reality) pada tahun 2025. Sementara, khusus Indonesia, 45% pengguna 4G akan mulai menggunakan aplikasi AR secara langsung setelah mereka berlangganan 5G.
KOMENTAR