Tak dimungkiri, aktivitas warga di dunia digital selalu terkait dengan data pribadi. Laporan investigasi kebocoran data dari Verizon menganalisis lebih dari 23 ribu insiden dan 5.200 pelanggaran yang dikonfirmasi terjadi di seluruh dunia pada 2022. Sementara menurut penelitian lain, Indonesia menempati posisi ke-8 di dunia atau menempati urutan pertama di Asia Tenggara.
Penyedia layanan sekuriti TI, ESET, mengklaim sudah lebih dulu mematuhi penerapan GDPR (General Data Protection Regulation) di Uni Eropa sebelum terbitnya Undang-undang Perlindungan Data Pribadi. Walhasil tidaklah sulit untuk bersinergi dengan UU PDP yang baru saja ditetapkan.
Dengan memiliki undang-undang yang mengatur keamanan data privasi, idealnya hal ini akan mempermudah pemilik data melindungi dirinya sendiri. Nah, untuk memberikan keamanan maksimal, pemilik data ataupun perusahaan sebagai pengendali data harus mulai mengadopsi teknologi keamanan siber untuk menetralisir segala ancaman yang dapat menyebabkan kebocoran data
ESET menawarkan tiga teknologi keamanan siber yang sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, sebagai berikut:
1. Enkripsi Grade Militer
ESET sejak penerapan GDPR sudah memiliki teknologi yang mampu meningkatkan keamanan informasi dan membantu mematuhi GDPR. Dan tentu saja ini selaras dengan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, yaitu dengan teknologi enkripsi grade militer.
ESET Endpoint Encryption memungkinkan pengguna untuk memenuhi kewajiban keamanan data dengan menerapkan kebijakan enkripsi dengan mudah yang meliputi enkripsi file, enkripsi folder dan enkripsi full disk.
3. Otentikasi untuk Semua Aplikasi
ESET merekomendasikan faktor otentikasi yang lebih kuat, yang memenuhi standar UU PDP seperti ESET Secure Authentication, yang bisa menjadi jalan keluar bagi perusahaan-perusahaan untuk menekan faktor human error akibat penggunaan password yang buruk atau permasalahan digital lain yang muncul. Teknologi ini merupakan opsi keamanan ganda yang bisa membantu perusahaan dalam melindungi kebocoran data.
ESET Secure Authentication bekerja dengan cara memvalidasi setiap kali melakukan login, menggunakan dua elemen yaitu terdiri dari kata sandi pengguna dan OTP (One Time Password) yang dengan mudah diimplementasikan di ponsel pintar. ESET Secure Authentication diklaim lebih fleksibel, hemat biaya, mudah penggunaan dan pengelolaannya.
3. Data Leak Prevention
Data Leak Prevention adalah sebuah teknologi yang mengacu pada perlindungan data rahasia agar tidak bocor kepada pihak yang tidak berwenang.
Safetica Data Leak Prevention (DLP) adalah serangkaian teknologi yang bertujuan untuk menghentikan hilangnya informasi sensitif yang sering terjadi di perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Dengan fokus pada lokasi, klasifikasi dan monitoring informasi saat disimpan, digunakan dan dalam pergerakan, solusi ini dapat bereaksi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Penulis | : | Indah PM |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR