Apple baru saja meluncurkan iPhone 14 series di pasar yang hadir dalam empat varian dan berbagai macam fitur terbarunya.
Sayangnya, pasokan iPhone 14 series bakal makin langka di pasar dan berdampak kepada harga jualnya.
CEO Apple Tim Cook mengungkapkan pasokan iPhone 14 series tidak akan bisa memenuhi permintaan konsumen khususnya di musim belanja liburan pada akhir tahun karena kondisi ekonomi yang semakin sulit.
"Banyak orang saat ini sedang berjuang untuk bisa bertahan hidup. Kita sekarang masih hidup dengan melewati masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Cook saat laporan pendapatan perusahaan, dikutip dari CNET.
Apple mengatakan penjualan lini iPhone 14 naik menjadi 42,6 miliar Dolar AS atau Rp 662 triliun, naik 10 persen dari 38,9 miliar Dolar AS (Rp 605 triliun) di waktu yang sama pada tahun lalu.
Pengakuan Apple itu mengakui kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja karena krisis inflasi ekonomi, masalah pandemi Covid-19 dan kondisi geopolitik dunia seperti perang Rusia vs Ukraina.
Tak hanya Apple, perusahaan teknologi lain yang turut berdampak masalah ekonomi global yakni Google Alphabet, Meta, hingga Amazon. Di sisi lain, analis mengatakan kalau saat ini konsumen lebih banyak tertarik pada model iPhone 14 Pro yang nyatanya terkendala pasokan.
Berbeda dari model iPhone 14 yang justru memiliki permintaan rendah.
"Kami khawatir tentang pertumbuhan unit iPhone di tengah siklus penggantian yang memanjang setelah dua tahun penjualan yang kuat, khususnya di China," ucap Analis dari Bernstein Research, Toni Sacconaghi.
Tidak semua varian iPhone 14 laku terjual di pasar. Baru-baru ini Apple mengurangi produksi iPhone 14 Plus karena kurang laku di pasaran.
Bahkan, ada informasi beredar Apple telah menghentikan varian itu dan mengkaji ulang proyeksi permintaannya.
KOMENTAR