Firma riset Canalys Smartphone Analysis mengungkapkan pengapalan smartphone global sebanyak 289,8 juta unit untuk periode bulan Juli hingga September, turun 9 persen
dibandingkan dengan Q3 2021 sebanyak 325,6 juta unit.
Pengapalan smartphone global anjlok selama tiga tahun terakhir. Untungnya, pengapalan smartphone di Eropa dan Asia Pasifik meningkat dibandingkan dengan wilayah lain terutama pasar India, Indonesia dan Filipina.
Pasar premium masih didominasi oleh Apple dan Samsung, sedangkan permintaan untuk perangkat kelas menengah dan entry-level tergolong lemah.
Samsung masih merajai pasar smartphone global dengan pengapalan sebanyak 64,1 juta unit dan pangsa pasar sebesar 22 persen berkat promosi trade-in besar untuk perangkat seri Galaxy S, serta pengenalan lini baru dari smartphone layar lipat karyanya.
Apple berada di posisi kedua dengan pengapalan sebanyak 53 juta unit dan pangsa pasar di pasar global sebesar 18 persen.
Penjualan Apple didorong oleh permintaan kuat untuk iPhone 14 series. Apple menjadi satu-satunya perusahaan dalam daftar lima teratas yang mengalami pertumbuhan positif dibandingkan dengan tahun sebelumnya seperti dikutip GSM Arena.
Di peringkat ketiga, ada Xiaomi yang mengapalkan sebanyak 40,5 juta unit smartphone dan memiliki pangsa pasar sebesar 14 persen.
Di posisi keempat, ada Oppo yang berhasil mengapalkan smartphone sebanyak 28,5 juta unit selama Q3 2022.
Di posisi kelima, ada Vivo yang mengapalkan sebanyak 27,4 juta unit smartphone secara global.
Analis Canalys memprediksi target pemesanan OEM lebih rendah dan pengembalian inventori lebih lambat.
Sejumlah pihak memprediksi untuk Q4 akan suram dan vendor dengan strategi terbaik dalam menangani kecenderungan penurunan ekonomi akan bertahan dalam jangka waktu lama.
Source | : | GSM Arena |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR