Digitalisasi menjadi salah satu strategi untuk mengatasi isu struktural di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, akses kesehatan, pelayanan publik, hingga telekomunikasi.
Lewat digitalisasi, sektor pemerintahan dapat menekan efisiensi biaya dan waktu sehingga keluhan masyarakat dapat ditangani lebih cepat. Di sisi lain, konektivitas digital juga mampu mempermudah akses masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan serta pendidikan.
Menyadari pentingnya digitalisasi di berbagai sektor, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun menyiapkan peta jalan digital bertajuk “Roadmap Digital Indonesia 2021-2024”.
Melalui Roadmap Digital Indonesia, Kemenkominfo merangkum empat sektor strategis yang perlu saling terhubung, yakni infrastruktur, pemerintahan, ekonomi, dan masyarakat digital.
Baca Juga: Hands-on POCO M5s: Unggulkan Kemampuan Kamera Utama dan Layar
Guna memuluskan realisasi rancangan tersebut, sejumlah inisiatif pun dilakukan Kemenkominfo. Beberapa di antaranya yaitu perluasan akses internet 4G, pemasangan serat optik sepanjang 12.083 kilometer (km), serta penyebaran Satelit Satria untuk menyediakan akses internet di 150.000 fasilitas umum.
Sebagai bentuk dukungan, sejumlah kementerian pun ikut serta mengakselerasi transformasi digital. Salah satunya digagas oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, digitalisasi BUMN tak hanya dilakukan guna mendukung program pemerintah, tetapi juga karena besarnya potensi ekonomi digital.
“BUMN perlu bertransformasi membangun ekosistem sesuai dengan tren masa kini. Diharapkan, transformasi digital dapat memicu metamorfosis BUMN, sehingga mereka tidak mati dimakan zaman,” ungkap Erick dikutip dari laman BUMN.go.id, Rabu (3/8/2022).
Baca Juga: Cara Download GB WhatsApp Versi Terbaru v19.45.1, Dijamin Anti Banned
Terkait bentuk transformasi, kata Erik, sejumlah aksi telah lama dilakukan oleh berbagai instansi, mulai dari pengembangan bisnis bank BUMN menjadi bank digital, integrasi pengisian bahan bakar menggunakan aplikasi, hingga membuat peta bisnis baru untuk layanan transportasi, logistik, serta telekomunikasi.
“Kementerian BUMN juga telah melakukan efisiensi jumlah BUMN dari 108 menjadi 41 BUMN. Tujuannya, untuk meningkatkan fungsi pengelolaan dan monitoring,” lanjut Erick.
Tak hanya itu, sebagai bagian dari agenda transformasi digital, Kementerian BUMN juga ikut mengambil langkah strategis dengan menggandeng startup, serta membentuk anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang modal ventura.
“Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia dengan mencetak 2.346 startup. Selain itu, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga Rp 4.818 triliun pada 2030. Ini merupakan market besar yang harus dimanfaatkan,” ujar Erick.
Di samping pergerakan BUMN, inisiatif serupa juga dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Selain merancang sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19, Kemendikbud Ristek juga menghadirkan program Merdeka Mengajar bagi tenaga pengajar.
Baca Juga: Resmi Meluncur, Ini Spesifikasi serta Harga POCO M5 dan POCO M5s
Lewat platform ini, tenaga pengajar diajak untuk memahami cara mengakses database dan modul pembelajaran, membuat soal, serta membuat karya sendiri melalui akses digital. Untuk memudahkan para tenaga pengajar, Kemendikbud Ristek juga menghadirkan aplikasi mobile yang bisa diakses dari mana dan kapan saja.
Dukungan pihak swasta
Selain sejumlah upaya dari BUMN dan Kemendikbud Ristek, upaya serupa juga turut digalakkan oleh pihak swasta, seperti Microsoft.
Sebagai salah satu langkah untuk mendukung percepatan digitalisasi Tanah Air, Microsoft bekerja sama dengan sejumlah lembaga, mulai dari kemitraan strategis dengan PT Telkom Indonesia (Persero), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), hingga berkolaborasi dengan provider telekomunikasi swasta seperti XL Axiata.
Terbaru, Microsoft Indonesia bersama Group of Twenty (G20) EMPOWER Presidensi Indonesia menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk pelaksanaan program Code; Without Barriers pada Juli 2022.
Lewat program ini, Microsoft akan menyediakan menyediakan platform yang memungkinkan talenta perempuan untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif melalui partisipasi dan inovasi di bidang teknologi.
Serangkaian aktivitas seperti pelatihan keterampilan, pemberian sertifikasi, dan pembukaan kesempatan kerja bagi perempuan juga akan dilakukan sebagai bagian dari program ini.
Sebagai upaya kolektif untuk menghadirkan digital impreative di Tanah Air, Microsoft juga turut menggandeng PT Pos Indonesia dalam menghadirkan platform SATU Festival.
Sebagai informasi, platform SATU Festival merupakan wadah untuk meluncurkan program-program terintegrasi, serta memamerkan solusi Microsoft dan partner untuk transformasi digital di Indonesia.
Agenda yang digelar pada Kamis (10/11/2022) di Pos Bloc Jakarta, Jalan Pos Nomor 2, Pasar Baru, Jakarta Pusat ini tak hanya menghadirkan sejumlah partner Microsoft yang berasal dari sektor swasta, tapi juga jajaran BUMN.
Terdapat empat agenda yang diusung Microsoft dalam kegiatan ini, yakni BUMN dan Pemerintah Digital untuk Indonesia SATU, Korporasi Digital untuk Indonesia SATU, Mempersiapkan Talenta Digital untuk Indonesia SATU, serta Startups dan Digital Native untuk Indonesia SATU.
Masing-masing agenda akan mengupas tentang tantangan dan peluang yang dapat dimanfaatkan berbagai industri di Tanah Air, serta dukungan apa saja yang bisa dilakukan Microsoft Indonesia untuk mengakselerasi transformasi digital.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang SATU Festival, Anda dapat mengikuti acara ini secara gratis. Pendaftaran untuk mengikuti acara secara online dapat dilakukan melalui aka.ms/SATUFestivalOnline, sementara pendaftaran untuk mengikuti acara secara offline melalui aka.ms/SATUFestival
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |
KOMENTAR