Menggandeng Darbotz, Prestasi Junior Indonesia (PJI), dan Yayasan Kumala, HP Indonesia mengadakan program pembelajaran berbasis pengalaman yang disebut dengan HP Stree Code.
HP Street Code merupakan inisiatif termutakhir yang memanfaatkan kekuatan teknologi cetak untuk menanamkan keterampilan coding, digital, dan kreativitas. Program ini bertujuan untuk membuka peluang baru bagi 20 anak muda Indonesia dari komunitas yang kurang mampu untuk berkembang di era digital.
Program pembelajaran berbasis pengalaman yang berlangsung selama empat minggu ini menggabungkan teknologi printer HP Smart Tank 519 dengan program pengembangan anak muda milik PJI untuk menciptakan kurikulum coding yang unik berbasis kertas, demi menyediakan akses yang lebih mudah dalam mempelajari kemampuan digital dan pemrograman.
Sebanyak 20 anak didik Yayasan Kumala berkumpul di kawasan Tanjung Priok dalam sebuah ruang belajar di bawah jalan tol di Jakarta Utara. Para siswa memanfaatkan medium print dan taktil untuk mengasah kreativitas, ingatan, kolaborasi, dan pemikiran logis – keterampilan penting di masa depan.
Para partisipan mengakhiri program Street Code dengan bersama-sama mempraktikkan hasil pembelajaran coding mereka dengan menganimasikan karya unik Darbotz dan HP. Karya ini ditampilkan sebagai proyeksi augmented reality ke gedung metropolitan yang berdekatan dengan Blok M Square di Jakarta Selatan dan sebagai kanvas kreasi coding dan seni digital anak muda.
Publik dapat menyaksikan proyeksi ini dengan memindai kode QR yang terintegrasi ke dalam poster cetak HP Street Code x Darbotz yang dipajang di sekitar Blok M Square (Jl. Melawai 9, Jakarta Selatan) mulai hari ini hingga 8 Desember 2022.
“Melalui HP Street Code, kami memanfaatkan kekuatan medium print untuk berinovasi dan mengembangkan cara kita belajar di dunia hybrid dan membantu generasi muda berkembang di era digital,” kata Michele Huang, Direktur Print Category HP Asia Tenggara dan Head of Print Category HP Indonesia.
“Anak didik kami yang merupakan anak-anak Jakarta berusia 15-17 tahun sangat antusias selama mengikuti program ini, dan kami tidak sabar untuk melihat bagaimana program ini dapat dikembangkan untuk anak-anak Indonesia lain. Belajar coding menggunakan medium cetak menunjukkan bagaimana kita bisa membuat pembelajaran lebih mudah diakses di era digital seperti sekarang, terlepas dari tantangan yang kita hadapi,” kata Abah Dindin, Ketua Yayasan Kumala.
“Sebagai seniman jalanan, kolaborasi dengan HP yang menginspirasi anak muda di Jakarta melalui coding, AR, dan karya seni digital ini sangat menarik bagi misi saya sendiri dalam menciptakan dan membuka mata masyarakat untuk memprovokasi seni urban,” kata Darbotz.
HP percaya bahwa teknologi cetak dapat menjadi alat pendidikan yang inklusif untuk membuka kesempatan belajar dan memungkinkan pendidikan yang lebih mudah diakses di tengah era hybrid. HP Street Code merupakan kelanjutan dari komitmen HP Indonesia untuk memajukan lanskap pendidikan Indonesia.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR