Dengan adanya penandatanganan MoU antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan UAE, kata Arsjad, diharapkan kedua negara dapat mempertahankan kerja sama perdagangan untuk meningkatkan ekonomi masing-masing negara.
Penandatanganan MoU tersebut pun melibatkan 23 perusahaan dan institusi yang mewakili Indonesia dan 22 yang mewakili UAE.
Baca Juga: B20 Indonesia: Digitalisasi Memainkan Peran Penting dalam Transisi Industri Energi
Perusahaan dan institusi yang terlibat dari Indonesia adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ASAREN, Mitra Jaya Group, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Pertamina Power Indonesia (PPI), Indonesia Investment Authority (INA), INALUM (Indonesia), dan Handy Jaya International Indonesia.
Selain itu, ada pula Sampangan Indonesia, Chandra Asri, Kilang Pertamina Internasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), ID Food, Pindad, Info Global, Garuda Maintenance Facility, GMF Aero Asia, Dirgantara Indonesia, dan Garuda Indonesia.
Sementara itu, perwakilan perusahaan dan institusi dari UAE di antaranya UAE Ministry of Foreign Affairs and International Cooperation, G42 Presight Artificial Intelligence, G42 Healthcare, Burjeel Hospital, The Artificial Intelligence, Cyber Security Council, MASDAR, Emirates Global Aluminium (EGA), Bar-Q EV, Arsenal, Borouge, ADNOC, dan UAE Ministry of Energy and Infrastructure.
Kemudian, UAE Ministry of Climate Change and Environment, The Office of the United Arab Emirates Special Envoy for Climate Change, UAE Federal Authority for Identity and Citizenship, Customs and Port Security, Elite Agro Group, Lahab, AMMROC, GAL AMMROC, Sanad AeroTech, AMMROC, dan Etihad Airways.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR