Indonesia masih menjadi magnet yang kuat bagi perkembangan startup, bahkan Indonesia telah menduduki peringkat 6 terbanyak di dunia dengan jumlah mencapai 2.444 startup.
Masifnya jumlah startup di Indonesia telah membuat kompetisi industri startup semakin ketat dan menuntut startup untuk semakin jeli melihat peluang inovasi agar mampu bertahan.
Dukungan ekosistem digital yang tepat lantas berperan krusial sebagai stimulus bagi startup untuk terus tumbuh.
Salah satu industri yang dinilai dapat memberikan dukungan ekosistem digital yang mumpuni bagi startup adalah telekomunikasi, yang telah menjadi backbone bagi sektor digital di sebuah negara.
Sebagai anak perusahaan Telkomsel yang fokus dalam pengembangan ekosistem digital, INDICO juga optimis terhadap dukungan ekosistem digital dari industri telekomunikasi yang mampu mendorong bisnis startup saat ini.
Di Indonesia, industri telekomunikasi memiliki peran krusial di berbagai sektor, terlebih mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
Selain itu, sebagai sebuah industri yang sudah matang dan beroperasi selama puluhan tahun, industri telekomunikasi menyimpan aset dan kapabilitas yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai enabler terhadap keberlangsungan bisnis digital saat ini.
Sebagai strategi untuk mengoptimalkan ekosistem digital yang solid bagi startup, INDICO menginisiasi diskusi di kalangan startup dan pelaku industri kreatif dalam rangkaian acara IDEAFEST 2022.
Mengusung tema “Redefining Digital Ecosystem in Education, Health, and Games Industry”, INDICO menekankan pentingnya para pelaku startup untuk memformulasikan ekosistem digitalnya guna memastikan keberlangsungan.
Selain itu, pada forum tersebut, INDICO juga membahas bagaimana ekosistem digital yang ideal dapat terus mendorong pertumbuhan tiga sektor yang memiliki potensi besar di industry digital, yaitu edukasi, kesehatan, dan gaming.
Melalui forum diskusi di IDEAFEST, INDICO merangkul para pelaku startup dan industri kreatif untuk bersama-sama merumuskan strategi dalam mengoptimalkan kapabilitas industri telekomunikasi tersebut sebagai ekosistem digital yang solid bagi startup.
Selain itu, berlangsungnya forum diskusi ini juga menjadi sinyal positif akan pertumbuhan startup Tanah Air, terlebih jika didukung dengan ekosistem digital yang tepat.
Andi Kristianto, CEO INDICO mengatakan, “Kondisi yang menantang pada saat ini semakin menuntut startup untuk dapat segera membuktikan bahwa bisnis mereka tengah menuju profitabilitas. Oleh karena itu, keberadaan ekosistem digital yang mendukung startup menjadi semakin krusial. Kami melihat, kematangan industri telekomunikasi selama puluhan tahun dapat memberikan dukungan ekosistem digital yang tepat dan membantu mereka dalam menavigasi bisnis.”
“Sebagai salah satu pelaku industri telekomunikasi, Telkomsel yang telah berinovasi dalam 27 tahun terakhir, memiliki aset dan kapabilitas yang akan berguna sebagai diferensiasi dalam pengembangan bisnis startup," sambungnya.
Lantas, bagaimana aset dan kapabilitas industri telekomunikasi bisa mendorong terbentuknya ekosistem digital yang tepat untuk mengembangkan bisnis startup?
1. Cakupan jaringan koneksi terluas di Indonesia
Era digital telah membuat konektivitas menjadi sebuah keharusan untuk mendukung eksistensi dunia bisnis.
Terlebih, konektivitas digital di Indonesia menjadi sebuah solusi yang dapat menjembatani berbagai wilayah kepulauan ini.
Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar, Telkomsel sendiri telah menggelar jaringan terluas di Indonesia, dengan lebih dari 260.000 BTS yang sebagian besar telah didukung teknologi broadband terkini, 4G dan 5G.
Dukungan ekosistem digital berupa jaringan koneksi terluas ini akan membantu startup untuk mengembangkan layanan berbasis digitalnya, karena infrastruktur digital yang sudah tersedia dengan jaringan koneksi yang stabil dan luas di berbagai wilayah, bahkan daerah terpencil sekalipun.
2. Basis pengguna terbesar yang tersebar di berbagai wilayah
Salah satu tantangan bagi startup terutama di fase early-stage adalah akuisisi pengguna. Industri telekomunikasi adalah salah satu industri yang mampu memiliki jumlah pengguna terbesar di sebuah negara.
Telkomsel pun telah memiliki lebih dari 170 juta pengguna yang tersebar di lebih dari 514 kota/kabupaten di Indonesia.
Dukungan ekosistem berupa basis pengguna ini dapat menjadi starting market yang luar biasa besar bagi startup dalam melakukan penetrasi pasar.
3. Pemahaman karakteristik pasar secara granular
Kemampuan startup dalam menemukan ceruk pasar menjadi tantangan serius yang terus menjadi sorotan, pasalnya tidak sedikit startup yang tidak mampu berkembang bahkan terpaksa gulung tikar karena tidak berhasil menganalisa kebutuhan pasar.
Dalam hal ini, kematangan industri telekomunikasi yang telah beroperasi selama puluhan tahun, dengan cakupan jaringan terbesar dan basis pengguna terbanyak, memungkinkan terciptanya pemahaman karakteristik pasar secara granular.
Hal ini tentu akan membantu startup dalam memahami kebutuhan pasar secara nyata dan dapat membantu startup dalam menciptakan sebuah produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara tepat dan efisien.
“Melalui dukungan kapabilitas industri telekomunikasi, kami optimis bahwa ekosistem yang dimiliki INDICO dapat menciptakan value yang signifikan bagi startup yang menjadi portofolio INDICO dalam menghadapi tantangan serta mampu membantu mereka dalam menghadirkan inovasi yang memberi dampak positif bagi masyarakat,” tutup Andi.
Baca Juga: Vin Protocol Siap Rilis Platform Data Marketplace Berbasis Blockchain
Baca Juga: TipTip Raih Pendanaan Seri A US$13 Juta, Dipimpin oleh East Ventures
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR