Sentimen yang sama juga terjadi di Asia Pasifik. Sebanyak 79% pengusaha retail memandang bahwa staf kasir sudah tak terlalu dibutuhkan. Sementara 53% telah mengubah ruang toko menjadi area layanan mandiri dan 52% menawarkan pilihan layanan nirsentuh.
Konsumen juga terus mengandalkan smartphone mereka untuk berbelanja. Dari survei Zebra terungkap bahwa penggunaan smartphone di tahun ini mengindikasikan sensitivitas harga. Lebih dari setengah yang disurvei mengecek penjualan, harga spesial, atau kupon (51% global, 48% di Asia Pasifik). Temuan ini sejalan dengan 68% konsumen di dunia, 67% di Asia Pasifik yang berfikir untuk mengurangi pengeluaran untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Secara keseluruhan, konsumen sudah siap dengan kemajuan teknologi, di mana sekitar delapan dari 10 mengharapkan pengusaha retail memiliki teknologi terbaru.
Konsumen “Everything Experience”
Konsumen mengharapkan pengalaman yang mulus dengan cara berbelanja apapun. Tujuh dari 10 lebih memilih berbelanja baik di toko maupun secara online, serta lebih memilih pengusaha retail online yang juga punya toko fisik.
Kenyamanan adalah yang paling utama untuk pemenuhan pesanan (fulfillment): kebanyakan konsumen (75% di dunia, 73% di Asia Pasifik) lebih menyukai opsi barang diantar, dan memilih bisnis retail yang menawarkan pengambilan di toko atau curbside pick-up (64% di dunia dan di Asia Pasifik).
Hal yang sama juga terjadi untuk reverse logistic: sekitar delapan dari 10 konsumen (80% di dunia, 77% di Asia Pasifik) lebih memprioritaskan belanja di retail yang menawarkan pengembalian barang (retur) yang mudah.
Hampir setengah dari pengusaha retail yang mengikuti survei (49% baik di dunia maupun Asia Pasifik) mengubah ruangan di toko mereka untuk menyediakan area pengambilan pesanan, sehingga mendukung preferensi konsumen terhadap layanan pemenuhan pesanan yang mereka inginkan.
Pemesanan melalui perangkat seluler juga terus meningkat, dengan sekitar delapan dari 10 konsumen dan sembilan dari 10 millennial menggunakan cara semacam itu, dan sekitar tujuh dari 10 konsumen ingin ada lebih banyak bisnis retail yang menawarkan layanan tersebut.
“Konsumen tidak menilai channel retail. Sebaliknya, mereka melihat hal tersebut sebagai sebuah pengalaman berbelanja, terlepas dari cara mereka melakukannya,” ucap George Pepes, APAC Vertical Solutions Lead for Retail and Healthcare, Zebra Technologies.
Menurutnya, dengan e-commerce yang kian normal saat ini, channel-channel yang ada telah menyatu sehingga penting bagi pengusaha retail untuk memastikan hadirnya pengalaman belanja yang mulus di seluruh platform offline dan online.
George Pepes juga menekankan pentingnya peritel memberdayakan para staf toko dengan teknologi yang tepat. "Sehingga mereka dapat menjalankan tugas dengan lebih baik, ketika sektor retail bergerak menuju masa depan pemenuhan pesanan masa depan," imbuhnya.
“Setelah bertahun-tahun menganalisa konsumen, staf toko, dan pengusaha retail, satu hal yang tetap sama – retail terus berevolusi dengan cepat,” ucap Eric Ananda, Country Manager Indonesia Zebra Technologies.
Eric juga menekankan pentingnya peritel menggunakan otomatisasi cerdas dan menggandakan dukungan pada staf toko demi menyenangkan konsumen dan memenuhi permintaan mereka secara efektif.
Untuk mendukung operasional bisnis retail di Indonesia, Zebra menghadirkan jajaran solusinya, seperti ET40/ET45 enterprise tablets, TC53/TC58 mobile computers, RFD40 UHF RFID sleds, FX9600 fixed RFID reader, ZT231 industrial printer dan PTT Express.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR