Kingston menghadirkan SSD varian baru dengan kapasitas besar yang ditujukan bagi segmen entry-level melalui seri NV2. Kingston NV2 versi 2 TB yang kami uji ini merupakan kapasitas paling besar dari seri tersebut yang ditujukan bagi yang butuh penyimpanan relatif kencang berkapasitas besar. Selain kapasitas 2 TB, kapasitas lain yang tersedia pada seri ini adalah 250 GB, 500 GB, 1 TB, dan 2 TB.
Kingston NV2 sudah menggunakan antarmuka lebih baru yaitu PCI Express Gen 4 x4. Meski secara teoritis antarmuka ini mendukung kecepatan sampai sekitar 8 GB/s, tetapi Kingston NV2 hanya mendukung kecepatan baca sampai 3.500 MB/s atau 3,5 GB/s saja. Meski demikian, spesifikasi ini sudah cukup kencang untuk penggunaan sehari-hari. Versi 2 TB ini juga punya daya tahan cukup lama yaitu sampai 640 TBW (terabyte written). Jadi SSD ini punya daya tahan penulisan data sampai setidaknya 640 TB.
Kingston NV2 memiliki form factor M.2 2280 yang artinya memiliki ukuran lebar 22 mm dan panjang 80 mm. Dimensi ini paling umum dan sudah didukung hampir sebagian besar PC desktop ataupun laptop yang ada di pasaran saat sekarang. Jadi, sebelum membeli, pastikan mainboard-nya sudah mendukung form factor tersebut. Secara fisik, SSD ini tidak menggunakan heatsink. Cip controller-nya hanya terpasang pada satu sisi yang tertutup stiker tanpa tambahan heat spreader.
Kingston NV2 merupakan SSD tanpa DRAM cache atau biasa disebut dengan DRAM-less. Secara sederhana DRAM cache memiliki fungsi cache yang berguna untuk menyimpan data sementara sehingga mampu meningkatkan performa. Hanya saja, SSD dengan DRAM cache biasanya lebih mahal dan Kingston NV2 ini ditujukan untuk segmen entry-level dengan harga terjangkau dan performa yang masih mumpuni untuk berbagai kebutuhan.
Meski menggunakan antarmuka PCI Express 4.0 x4, Anda tentu masih bisa memasangnya pada mainboard dengan antarmuka generasi sebelumnya, yaitu PCI Express 3.0 x4. Saat kami uji menggunakan CrystalDiskMark, terlihat performanya tidak jauh berbeda saat dipasang pada kedua antarmuka tersebut.
Ya, meski antarmukanya lebih baru, tetapi secara spesifikasi kecepatan baca dan tulisnya memang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini wajar mengingat segmen yang dituju. Untuk penggunaan umum dan sehari-hari, kecepatan baca sampai di atas 3.000 MB/s dan kecepatan tulis sampai 2.800 MB/s jelas sudah cukup kencang.
Guna melihat kemampuan baca dan tulisnya, kami melakukan beberapa pengujian. Pada pengujian yang dimaksud, Kingston NV2 kami pasang pada laptop Lenovo Legion 5i yang dipersenjatai dengan Intel Core i7-12700H, DDR5 32 GB, NVIDIA GeForce RTX 3060, dan SSD 1 TB.
Kami menjalankan CrystalDiskMark 8.0.4 sebanyak tiga kali secara berturut-turut. Pengujian pertama terlihat bahwa kecepatan baca dan tulisnya sesuai, bahkan performanya sempat lebih tinggi dari spesifikasi yang menyebutkan kecepatan baca sampai 3.500 MB/s dan kecepatan tulis sampai 2.800 MB/s. Namun saat pengujian ketiga, terlihat suhu meningkat lumayan tinggi. Dari suhu awal 50° C menjadi 68° C — hampir mendekati suhu operasi maksimal pada spesifikasinya yang 70° C. Pada pengujian ketiga, kemampuan baca dan tulisnya jadi turun. Jika pengujian pertama dan kedua masih sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan, pada pengujian ketiga kecepatan bacanya hanya mencapai 2.900-an MB/s dan kecepatan tulisnya hanya mencapai 1200-an MB/s.
Kami pun coba mendiamkan sejenak agar suhu turun. Ketika kami lakukan pengujian kembali, performanya kembali naik. Jadi terlihat bahwa peningkatan suhu berpengaruh pada performanya. Dengan tidak adanya heatsink maupun heat spreader, Kingston NV2 lebih rentan dan mudah mengalami peningkatan suhu yang berimbas pada performanya.
Untuk itu, kami juga coba kembali melakukan metode pengujian yang sama dengan menambahkan heatsink maupun heat spreader pihak ketiga. Hasilnya memang jelas terlihat: performa lebih stabil dengan suhu yang jelas lebih adem. Pengujian tiga kali pada CrystalDiskMark 8.0.4 pun mendapatkan kecepatan baca dan tulis yang stabil. Jadi, Kingston NV2 tawarkan kinerja yang relatif kencang selama suhunya terjaga.
Kami juga mendapati bahwa kecepatan tulis akan menurun ketika kapasitas terpakai di atas 50%. SSD sempat kami isi sampai 1,1 TB yang artinya sudah melampaui 50% dan setelah kami periksa kembali melalui CrystalDiskMark, kecepatan tulis rata-rata hanya ada pada 900-an MB/s, sedangkan kecepatan baca masih stabil pada 3.500-an MB/s.
Kesimpulan
Kingston NV2 memiliki varian kapasitas dari yang paling kecil 250 GB sampai paling besar 2 TB. Kapasitas terbesar, 2 TB, yang kami uji lebih cocok digunakan sebagai media simpan kedua karena lebih cocok untuk memasang aplikasi, menyimpan dokumen, foto, video, dan lainnya. Namun jika Anda tetap ingin menggunakannya sebagai media simpna utama, kami sarankan untuk menambahkan pendingin seperti heatsink atau heat spreader agar performanya tetap stabil. Bidik segmen entry-level, harga Rp2.800.000 yang ditawarkannya pun cukup menarik.
Plus: Menggunakan PCI Express generasi lebih baru (Gen 4 x4), kapasitas besar, kecepatan sesuai spesifikasi selama suhu terjaga, TBW cukup besar, harga relatif terjangkau.
Minus: Tanpa heatsink/heat spreader membuatnya mudah panas sehingga performa turun, kecepatan tulis menurun saat kapasitas terpakai lebih dari 50%.
Hasil Uji
Pengujian | Kingston NV2 (2 TB |
HD Tune Pro 5.75 Benchmark Read Average Transfer Rate (Block Size 64 kB) | 1.463,8 MB/s |
HD Tune Pro 5.75 Benchmark Read Average Transfer Rate (Block Size 128 kB) | 1.938,5 MB/s |
HD Tune Pro 5.75 Benchmark Write Average Transfer Rate (Block Size 64 kB) | 1.344,0 MB/s |
HD Tune Pro 5.75 Benchmark Write Average Transfer Rate (Block Size 128 kB) | 1.639,4 MB/s |
HD Tune Pro 5.75 File Benchmark Sequential Read (File length 700.000 MB) | 2.264,2 MB/s |
HD Tune Pro 5.75 File Benchmark Sequential Write (File length 700.000 MB) | 1.093,1 MB/s |
Anvil’s Storage Utilities 1.1.0 Random Read (4 kB) QD 1 | 13.517,0 IOPS |
Anvil’s Storage Utilities 1.1.0 Random Read (4 kB) QD 2 | 27.454,1 IOPS |
Anvil’s Storage Utilities 1.1.0 Random Read (4 kB) QD 4 | 53.231,8 IOPS |
Anvil’s Storage Utilities 1.1.0 Random Read (4 kB) QD 32 | 266.295,1 IOPS |
Anvil’s Storage Utilities 1.1.0 Random Write (4 kB) QD 1 | 40.353,3 IOPS |
Anvil’s Storage Utilities 1.1.0 Random Write (4 kB) QD 2 | 85.711,7 IOPS |
Anvil’s Storage Utilities 1.1.0 Random Write (4 kB) QD 4 | 154.714,3 IOPS |
Anvil’s Storage Utilities 1.1.0 Random Write (4 kB) QD 32 | 394.105,4 IOPS |
PCMark 10 Professional Edition 2.1.2519 Data Drive Benchmark Score | 3304 |
PCMark 10 Professional Edition 2.1.2519 Data Drive Benchmark Bandwidth | 499,77 MB/s |
Spesifikasi
Form factor | M.2 2280 |
Antarmuka | PCI Express 4.0 x4 + NVMe |
Kapasitas | 2 TB |
Controller | Silicon Motion SM2267XT (DRAM-less) |
Flash memory | TLC NAND |
TBW | 640 |
MTBF | 1,5 juta jam |
Suhu operasi | Sampai 70° C |
Getaran saat beroperasi | 2,17 G (7-800 Hz) |
Konsumsi daya | Tidak disebutkan |
Aplikasi | Tidak ada |
Kecepatan pembacaan/penulisan | Sampai 3.500 MB/s/sampai 2.800 MB/s |
Dimensi/bobot | 22 x 80 x 2,45 mm/9 gr |
Garansi | 3 tahun |
Situs | www.kingston.com/id |
Harga (kisaran) | Rp2.800.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR