EAS Hackathon diikuti oleh 13 tim dari negara anggota EAS, yaitu: Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam.
EAS Hackathon 2022 dimenangkan oleh tim dari Kamboja, Chanrithisak Phok dan Bunnet Phoung yang telah berhasil menciptakan aplikasi berbasis customer loyalty yang memungkinkan konsumen untuk mengurangi penggunaan plastik.
Aplikasi ini terkoneksi pada ragam merchant mulai dari kuliner hingga barang kebutuhan sehari-hari. Bagi setiap konsumen yang melakukan pembelanjaan pada merchant tersebut tanpa menggunakan plastik dapat memindai QR code untuk mendapatkan rewards berupa poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah menarik yang disediakan dalam aplikasi.
“Kami merasa bangga bisa menjadi pemenang, sekaligus bersemangat untuk dapat mempresentasikan ide kami ke forum penting dengan dukungan ASEAN Foundation. Program inkubator CSIRO dan network yang kami dapatkan akan membantu mengembangkan aplikasi kami lebih lanjut sehingga dapat memberikan dampak bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Chanrithisak Phok dan Bunnet Phoung, pemenang EAS Hackathon 2022 dari Kamboja.
Lebih lanjut Phoc menambahkan bahwa ide mereka terinspirasi dari data temuan mereka, salah satunya yakni bisnis makanan dan minuman menyumbang 31% pencemaran sampah plastik di laut.
Selama kompetisi, para tim finalis dimentori dan dinilai oleh para ahli berbagai bidang, yatu teknologi, sampah laut plastik, dan entrepreneur. Pemenang utama EAS Hackathon akan menerima hadiah uang tunai sebesar $7.000 USD, berkesempatan mempresentasikan idenya pada forum penting, dan akan berpartisipasi dalam program inkubator Pusat Inovasi Plastik CSIRO.
“Melibatkan generasi muda sangat penting dalam meningkatkan kesadaran tentang sampah plastik laut,” ujar Dr. Yang Mee Eng Executive Director of ASEAN Foundation.
“Kami percaya pada kekuatan kaum muda untuk menjadi bagian dari solusi. Melihat ide-ide yang masuk, saya menjadi saksi atas terobosan dan inovasi yang berpotensi besar untuk mengatasi masalah tersebut. Kami berharap Hackathon ini akan membuka jalan bagi penelitian dan inovasi, serta semakin membuka kesadaran publik, terutama di kalangan anak muda," pungkasnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR