"Ketika berlangganan, Anda akan mendapatkan Edit Tweet, unggah video 1080p, mode pembaca dan tanda centang bitu (setelah akun Anda ditinjau)," kata Twitter.
Jika sudah mendapatkan tanda centang biru, pelanggan Twitter Blue masih bisa mengganti nama akun, nama tampilan (display) dan foto profil dengan konsekuensi kehilangan tanda verifikasi untuk sementara.
Twitter sendiri akan memberikan tanda centang biru lagi setelah akun ditinjau ulang. Bersamaan dengan peluncuran Twitter Blue untuk iOS dan web, Twitter mengganti warna label resmi (official) dengan tanda centang emas untuk akun bisnis.
Kenapa Lebih Mahal?
Twitter telah menggulirkan layanan berbayar Twitter Blue yang memungkinkan penggunanya mendapatkan verifikasi centang biru. Sayangnya, pengguna perangkat berbasis iOS seperti iPhone harus membayar lebih mahal.
The Information melaporkan Twitter Blue dipatok USD 11 atau Rp171 ribuan lewat aplikasi iOS. Jauh lebih murah jika Anda membeli langsung dari situs Twitter senilai USD 7 atau Rp109 ribuan.
Lantas kenapa harga Twitter Blue lebih mahal?
Jawabannya, Twitter ingin menutup kerugian dari komisi 30 persen yang dipungut Apple dari semua pembelian di dalam aplikasi dan transaksi di App Store.
CEO Twitter Elon Musk pun mengkritik komisi 30 persen yang diambil Apple secara terang-terangan sebagai pajak tersembunyi seperti dikutip The Verge.
Twitter pertama kali memperkenalkan Twitter Blue versi baru pada awal November dengan harga USD 8 per bulan lewat aplikasi Twitter di iOS. Kala itu tidak ada pilihan untuk berlangganan lewat Android atau website.
Namun, Twitter terpaksa menarik atau menahan sementara layanan Twitter Blue karena banyak akun palsu yang menyalahgunakan centang biru berbayar. Kini Twitter sedang menggodok ulang Twitter Blue sebelum diluncurkan kembali.
Belum diketahui juga berapa biaya berlangganan Twitter Blue lewat Android, mengingat Google juga memungut komisi 30 persen dari pembelian di dalam aplikasi.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR