Meta, perusahaan induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram akan terus melanjutkan proyek dunia virtual Metaverse walaupun tidak membuahkan hasil dan membuat perusahaan merugi usia membakar investasi investor. Terbukti, pendapatan Meta turun pada kuartal III-2022.
Meta sendiri akan tetap mengalokasikan sekitar 20 persen dari total biaya operasional perusahaan untuk pengembangan inovasi divisi Reality Labs yang menangani proyek metaverse pada 2023.
"Tercatat dalam laporan keuangan kuartal III-2022 kami, kami menyisakan sekitar 80 persen dari total investasi Meta untuk mendukung bisnis inti (aplikasi), dan 20 persen lainnya digunakan untuk Reality Labs," kata Chief Technology Officer Meta, Andrew Bosworth dalam postingan di blog Meta.
Sebagai informasi, pengalokasian dana sebesar 20 persen untuk divisi Reality Labs meningkat dibanding alokasi investasi yang sama pada kuartal III-2022 sebesar 18 persen.
Pada 2023, Meta akan meluncurkan perangkat virtual reality (VR) barunya, Meta Quest 2 dan game baru di Meta Quest Gaming Showcase sekitar Maret-Mei.
Meta juga akan merancang kacamata dan melanjutkan proyek perangkatv augmented reality (AR) termasuk pengembangan kacamata AR.
"Kami yakin industri perangkat AR akan cerah di masa depan dan akan membawa manfaat besar bagi pengguna dan komunitas pengembang," ujar Bosworth.
Masih Rugi
Proyek metaverse Meta yang melibatkan teknologi AR dan VR itu belum menghasilkan untung bahkan merugikan Meta.
Meta beralasan tahun 2022 adalah tahun yang sulit karena tantangan ekonomi di seluruh dunia.
"Angka investasi 20 persen ini sangat masuk akal bagi perusahaan yang berkomitmen untuk tetap menjadi yang terdepan dalam salah satu industri paling kompetitif dan inovatif di dunia," kata Bosworth.
Reality Labs bikin Meta merugi 3,672 miliar atau sekitar Rp 57,3 triliun pada kuartal III-2022. Reality Labs juga tercatat merugi 2,96 miliar dollar AS (Rp 46,2 triliun) pada periode tiga bulan pertama di 2022 (Januari-Maret).
Kerugian dari bisnis metaverse pada kuartal I-2022 ini meningkat dibandingkan dengan periode kuartal I-2021, yang berkisar di angka 1,82 miliar dollar AS (sekitar Rp 28,4 triliun).
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR