SpaceX sukses menerbangkan batch pertama 54 satelit Starlink generasi terbaru ke orbit. Sebanyak 54 satelit itu diterbangkan oleh roket Falcon 9 pada pukul 04:34 EST atau 0934 GMT dari Cape Canaveral Space Force Stasiun di Florida.
"Kami sekarang dapat menyebarkan satelit ke orbit baru yang akan menambah lebih banyak kapasitas ke jaringan. Inovasi ini akan memberikan kami lebih banyak pelanggan dan menghadirkan layanan yang lebih cepat, khususnya di area yang saat ini kelebihan permintaan," kata Jesse Anderson, Manajer Produksi dan Teknik SpaceX.
Roket Falcon 9 sukses kembali ke Bumi dengan pendaratan di kapal drone SpaceX A Shortfall of Gravitas di Samudra Atlantik.
Pendaratan tersebut menandai akhir yang sukses dari peluncuran SpaceX ke-60 pada tahun 2022. Jumlah itu hampir dua kali lipat dibanding 31 peluncuran roket SpaceX pada tahun 2021.
Sebagai informasi, satelit Internet Starlink generasi kedua itu memiliki tenaga lebih kuat daripada 3.300 atau lebih satelit yang bekerja di orbit saat ini. Satelit itu akan meningkatkan kekuatan jangkauan bandwidth Starlink.
Tak hanya itu, Satelit Starlink Gen2 itu juga mampu menangani lebih banyak lalu lintas dan dapat memancarkan layanan langsung ke telepon pintar.
"Starlink adalah konstelasi internet satelit yang dirancang dan diproduksi oleh SpaceX untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah bagi orang-orang yang tinggal di lokasi terpencil di seluruh dunia," kata Anderson seperti dilansir Space.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) memberikan persetujuan kepada SpaceX untuk menyebarkan 7.500 satelit Gen2.
Angka itu hanya sebagian persetujuan, karena SpaceX mengajukan izin ke FCC untuk mengirim hampir 30.000 satelit ini ke orbit rendah Bumi.
Source | : | space.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR